Berita Viral
Curhat Mbah Slamet, Dukun Pencabut 12 Nyawa di Banjarnegara: Ini Korban Saya Juga, tapi Sudah Lama
Begini reaksi Mbah Slamet, dukun pencabut nyawa di Banjarnegara, saat diperlihatkan foto kedua korbannya.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pasangan suami istri (pasutri) asal Lampung, Suheri dan Riana, menjadi korban kekejian dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, TH (45) alias Mbah Slamet.
Dilansir TribunWow.com, Suheri dan Riana rupanya pasien lama Mbah Slamet yang sudah lama pula dibunuh.
Suheri dan Riana mulanya pindah ke Pulau Jawa demi mencari rezeki.
Namun di tengah usahanya, Suheri dan Riana mencari jalan instan untuk menjadi kaya.
Baca juga: Ironi Kekasih Asal Palembang Jadi Korban Dukun Pengganda Uang, Tewas setelah Ritual, Dikubur 1 Liang
Keduanya menemui Mbah Slamet dan meminta uangnya digandakan.
Nasib tragis keduanya terbongkar setelah kakak Suheri, Panut melihat foto yang sempat diunggah cucunya di media sosial.
Di foto itu, tampak Suheri tengah membangun rumah yang mirip dengan kediaman Mbah Slamet di Banjarnegara.
Dulunya, Suheri sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan.
Setelah melihat foto Suheri, Panut lantas menghubungi kerabatnya di Banjarnegara.

Baca juga: Punya Firasat akan Dibunuh, Viral Rekaman Suara Terakhir Korban Dukun Banjarnegara: Ayah Agak Ngeri
Kerabat tersebut lantas menghubungi rekannya yang berdinas di Polda Jawa Tengah.
"Kebetulan pas ditelepon, kenalan keponakan itu lagi di samping pelaku. Kami lalu kirim foto Suheri dan Riana," ucap Panut, dikutip dari Kompas.com, Kamis (6/4/2023).
Kenalan keluarga itu lantas menunjukkan foto Suheri dan Riana kepada Mbah Slamet.
Rupanya, Mbah Slamet masih mengingat betul sosok Suheri dan Riana.
"Ditunjukin fotonya ke pelaku. Kata pelaku, 'Iya, ini korban saya juga, tapi udah lama'," jelas Panut.
Panut terakhir berkomunikasi dengan Suheri pada 8 September 2022.
Saat itu, Suheri pamit hendak bekerja di Pulau Jawa.
"Kerja bangunan katanya. Memang benar kerja bangunan, sempat posting lagi kerja bangunan itu, masak-masak di rumah itu," ucapnya.
"Rupanya rumah pelaku yang dibangun mereka itu."
Baca juga: Viral 3 Cerita Pemenang Flash Sale Shopee yang Dapat Mobil Toyota Agya Rp1, Iseng hingga Sempat Ragu
Viral Rekaman Suara Terakhir Korban
Pihak keluarga mengungkap pesan suara terakhir yang dikirimkan oleh Paryanto (53), korban pembunuhan berantai Tohari alias Mbah Slamet (35) dukun Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dilansir TribunWow.com, sebelum dibunuh pada Kamis (23/3/2023), Paryanto ternyata sempat mengirim rekaman suara, pesan teks hingga lokasi terakhirnya.
Berkat pesan tersebut, kejahatan pelaku akhirnya terungkap yang berujung pada penemuan total 12 jasad korban pembunuhan.
Sebagaimana diketahui, Paryanto sempat berpamitan pada keluarga hendak ke Banjarnegara untuk menemui Mbah Slamet.
Menurut kabar, Paryanto dijanjikan hendak diberi hasil penggandaan uang yang sebelumnya sempat diberikan oleh pelaku.
Namun Paryanto rupanya mencium gelagat mencurigakan hingga akhirnya mengirim pesan suara pada anaknya.
"Ini kan ayah penginnya waspada saja. Ya dia sih pernah kasih ayah seratus lebih," bunyi rekaman suara Paryanto untuk anaknya dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Rabu (5/4/2023).
"Cuma ini buat waspada saja, takutnya ya namanya ayah kan enggak punya teman, enggak punya asisten, enggak punya ajudan, enggak punya rekan-rekan, orang yang ayah percaya lagi."

Baca juga: Punya Firasat akan Dibunuh, Viral Rekaman Suara Terakhir Korban Dukun Banjarnegara: Ayah Agak Ngeri
Seolah sudah mendapat firasat buruk, Paryanto mengaku merasa ngeri.
"Pokoknya ayah agak sedikit ngeri gitu loh," tandasnya.
Bahkan dalam pesan teks yang dikirim, Paryanto menyinggung mengenai umur pendek dan meminta keluarganya untuk mencari jika tak juga kembali hingga Minggu (28/3/2023).
Fakta ini dikonfirmasi oleh Heri Purnama Tanjung, kuasa hukum keluarga korban yang mengatakan Paryanto sempat meminta pertolongan pada keluarganya.
"Sebelum dibunuh itu ada pesan 'Tolong jemput saya, saya sudah tidak berdaya', itu pada Rabu malam," ujar Heri.
"Dan dibunuhnya itu hari Kamis malam."
Ditemui di kesempatan berbeda, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto membeberkan isi detail pesan teks korban.
Baca juga: Terungkap Identitas 4 Korban Pembunuhan Berantai Dukun Banjarnegara, Mayoritas dari Luar Jawa
Pada anaknya, Paryanto ternyata sempat mengirimkan share location lewat Whatsapp hingga kemudian tak bisa dihubungi lagi.
"Korban pada hari Rabu 22 Maret 2023 sempat menghubungi anaknya yang berisi memberitahukan posisi keberadaan korban dengan mengirimkan Share lokasi saat itu di Desa Balun Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara," ungkap Hendri dikutip TribunJabar.com, Selasa (4/4/2023).
"Selain itu juga sempat mengirimkan pesan whatsapp yang isinya 'Takut ayah mati ini Share Los Pak Slamet' dan pesan berisi 'Ini di rumah Slamet. Btw jaga-jaga kalau umur ayah pendek'."
"Sejak hari Kamis 23 Maret 2023, korban sudah tidak dapat dihubungi dan keluarga tidak mengetahui keberadaan korban," tandasnya. (TribunWow.com)