Terkini Daerah
Tak Sempat Teriak, Korban Pembunuhan Dukun Banjarnegara Tunjukkan Reaksi Berikut setelah Minum Racun
Terungkap reaksi korban pembunuhan dukun Banjarnegara yang tewas setelah diberi minuman beracun.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Tohari (35) alias Mbah Slamet, dukun asal Banjarnegara, Jawa Tengah diketahui telah membunuh 12 korban dengan modus penggandaan uang.
Dilansir TribunWow.com, pelaku menghabisi korban dengan cara memberi minuman yang sudah dicampur racun potasium dan obat penenang.
Ia pun membeberkan efek yang dirasakan korban setelah menenggak minuman beracun tersebut.
Baca juga: Kisah Viral Dukun Pencabut Nyawa di Banjarnegara, 12 Korban Tewas dalam 5 Menit dengan Cairan Potas
Jasad para korban ditemukan terkubur di lahan singkong milik orangtua pelaku yang jaraknya sekitar 2 km dari rumah.
Setelah melalukan penggalian, pihak kepolisian berhasil menemukan 10 jasad korban pada Senin (3/4/2023).
Kemudian sehari sesudahnya, 2 jasad kembali ditemukan sehingga total korban sebanyak 12 orang.
Kedalam liang lahad berbeda-beda, demikian juga kondisi jasad ada yang masih utuh hingga tinggal tulang-belulang.
Fakta ini diungkap Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, saat konferensi pers di lokasi kejadian, Selasa (4/4/2023).
"Sudah tiga hari evakuasi, hari pertama kita menemakan 1 mayat, hari kedua 9 mayat dan hari ketiga hari ini 2 mayat. Saya pastikan hari ini totalnya 12 mayat," kata Hendri dikutip TribunJateng.com, Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Pengakuan Istri Dukun Viral Pembunuh Belasan Pasien, 25 Tahun Menikah Tak Tahu Suami Berbuat Keji
Pelaku kemudian menuturkan bahwa para korban diajak ke TKP pembunuhan dengan dalih melakukan ritual penggandaan uang.
Para korban diminta datang ke rumahnya dengan transportasi umum, baru kemudian berangkat bersama ke lokasi eksekusi dengan mengendarai kendaraan pribadi pelaku.
Korban biasanya diajak ke lokasi sekitar pukul 16.00 WIB, sementara ritual dimulai pada pukul 19.30 WIB.
"Kalau kemalaman takut. Jadi berangkatnya agak sorean," ungkap Mbah Slamet dikutip TribunJateng.com, Selasa (4/4/2023).
"Prosesi ritual sekira satu jam. Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," imbuhnya.
Di lokasi, pelaku kemudian memberi minuman yang sudah dicampur racun untuk korban.