Pilpres 2024
Anies Baswedan Akui Pernah Tolak Tawaran Jadi Cawapres Prabowo di Pilpres 2019, Ini Alasannya
Anies Baswedan mengaku pernah menolak tawaran menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
"Lalu kami sampaikan, bila ini berhasil maka itu dicatat sebagai dukungan."
"Bila kita tidak berhasil dalam Pilkada itu menjadi utang yang harus dikembalikan," sambungnya.
Baca juga: Hendri Satrio soal Utang Rp 50 M Anies Baswedan pada Sandiaga Uno, Pastikan Lunas meski Tak Bayar
Anies lantas menegaskan peran Sandiaga Uno dalam perjanjian tersebut.
Ia menyebut Sandiaga Uno hanyalah sebagai penjamin, bukan pemberi utang.
"Itu kan dukungan, yang menjamin Pak Sandi," ujar Anies.
"Jadi uangnya bukan dari Pak Sandi."
"Itu ada pihak ketiga yang mendukung, kemudian saya menyatakan, ada surat pernyataan utang saya yang tanda tangan," sambungnya.
Calon presiden (Capres) Pilpres 2024 itu pun membeberkan isi perjanjian yang ditandatanganinya dulu.
Anies mengaku tak perlu mengembalikan uang miliaran rupiah tersebut karena berhasil merebut kursi gubernur DKI pada 2017.
"Di dalam surat itu saya sampaikan 'Apabila Pilkada kalah maka saya dan Pak Sandiaga Uno berjanji akan mengembalikan. Apabila kami menang Pilkada maka ini dinyatakan sebagai utang, selesai'," ucap Anies.
"Jadi itulah yang terjadi, makanya begitu Pilkada selesai, menang, selesai."
Anies mengaku sengaja membuat perjanjian tersebut karena enggan terjerat praktik korupsi selama menjabat.
"Kalau kalah saya akan berada di luar pemerintahan, di situlah saya cari uang untuk mengembalikan," kata Anies.
"Kalau saya menang, saya di pemerintahan, saya tidak cari uang di pemerintahan untuk membayar itu."
"Kalau tidak saya harus ngumpulin uang bayar itu, bukankah itu yang menjebak kita selama ini," tukasnya. (TribunWow.com)