Pilpres 2024
Anies Baswedan Akui Pernah Tolak Tawaran Jadi Cawapres Prabowo di Pilpres 2019, Ini Alasannya
Anies Baswedan mengaku pernah menolak tawaran menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
Anies mengaku khawatir tak lagi mendapat kepercayaan jika begitu saja meninggalkan posisinya di Jakarta.
"Karena yang tanda tangan mengikuti Pemilu begitu saja meninggalkan," sambung Anies.
Lebih lanjut, Anies menyebut tak pernah menyebut secara detail sampai kapan perjanjian dengan Prabowo berlaku.
Karena kini ia tak lagi menjadi gubernur DKI Jakarta, Anies merasa bisa maju sebagai capres di 2024.
"Dan ketika ngobrol itu enggak nyebut tahun."
"Saya berjanji misalnya lima tahun, tidak ada menyebut lima tahun sampai tahun 2022 kemudian tidak akan ikut satu, dua, kira-kira enggak begitu," tukasnya.
Baca juga: Soal Anies Baswedan Maju di Pilpres 2024, Andre Rosiade: Pamit pun Tidak pada Prabowo dan Gerindra
Kata Anies Baswedan soal Utang Rp 50 Miliar
Anies Baswedan akhirnya buka suara soal heboh isu utang Rp 50 miliar pada Sandiaga Uno.
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan secara gamblang mengakui adanya utang tersebut.
Namun, menurut Anies Baswedan, Sandiaga Uno hanya berperan sebagai penjamin.
Anies Baswedan memastikan uang Rp 50 miliar itu bukanlah uang Sandiaga Uno.
Hal itu diungkap Anies Baswedan dalam kanal YouTube Merry Riana, Sabtu (11/2/2023).
Dalam kesempatan itu, Anies menjelaskan adanya pihak yang bersedia mendukungnya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, 2017 lalu.
Namun kala itu ada perjanjian yang harus ditandatangani Anies.
"Ada dukungan, yang memberi dukungan ini meminta dicatat sebagai utang," ucap Anies.