Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Disebut Pertempuran Paling Berdarah dan Brutal, Berikut Kondisi Perang Rusia dan Ukraina di Soledar

Situasi terkini pertempuran antara Rusia dan Ukraina di kota Soledar, wilayah Donetsk, timur Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube Al Jazeera English
Kondisi kota Soledar, Donetsk, timur Ukraina yang hancur akibat perang antara angkatan bersenjata Ukraina dengan grup Wagner utusan Rusia, diunggah Rabu (11/1/2023). 

"Di pinggiran barat Soledar, terjadi pertempuran berdarah yang hebat. Angkatan Bersenjata Ukraina dengan terhormat mempertahankan wilayah Soledar," tulisnya di saluran Telegramnya.

Pertempuran Soledar semakin intensif pada malam tanggal 5 Januari, ketika pasukan Wagner pertama kali dilaporkan berhasil menembus pertahanan Ukraina.

Pada 9 Desember, layanan berita Rusia Rybar mengatakan pasukan Rusia telah mengepung Soledar dari timur laut, merebut desa Podgorodny, Bakhmutsky, Krasnaya Gora, dan Paraskovievka.

"Pertempuran yang sangat brutal, berdarah," sebut Cherevaty.

"Pasukan Rusia masih jauh dari jarak serang dari pengepungan operasional Bakhmut," tulis Institute for the Study of War (ISW).

"Mengingat bahwa tingkat perolehan baru-baru ini di area ini paling tidak mencapai beberapa ratus meter sehari, sangat tidak mungkin pasukan Rusia akan berhasil menyatukan dorongan mekanis menuju [area] ini."

Penasihat presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak mengatakan kemenangan di Soledar tidak masuk akal secara strategis bagi Rusia.

"Bagi Rusia tidak ada tujuan strategis. Ini adalah ruang terbuka dan posisi kami lebih menguntungkan. Kami melihat sikap yang sama sekali tidak bertanggung jawab dari elit Rusia terhadap personel militer mereka sendiri, yang ribuan orang tewas di sana," kata Podolyak.

Baca juga: Rekrut Napi di Rusia, Bos Wagner Persilakan Warga yang Protes Kirim Anak Mereka ke Ukraina

Rusia Alami Kemunduran di Bakhmut

Penyerangan pasukan Rusia di kota Bakhmut, Ukraina dikabarkan mengalami kemacetan, Selasa (3/1/2023).

Dilansir TribunWow.com, hal ini dikabarkan kepala perusahaan tentara bayaran Rusia Wagner, Yevgeny Prigozhin, yang diserahi menangani konflik di wilayah tersebut.

Menurut rekan dekat Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut, melambatnya serangan terjadi karena perlawanan ulet Ukraina dan adanya penguatan jaringan pertahanan yang signifikan.

Baca juga: Pabrik Militer Rusia Genjot Produksi 24 Jam Seminggu, Putin Kehabisan Senjata untuk Perang Ukraina?

"Ada benteng di setiap rumah di Bakhmut," kata Prigozhin dikutip The Moscow Times, Selasa (3/1/2023).

"Para tentara bertempur di setiap rumah, terkadang lebih dari satu hari. Terkadang mereka membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk merebut sebuah rumah. Mereka mengambil satu rumah, mereka mengambil yang lain."

Tentara Wagner terdiri dari mantan personel militer, relawan dan termasuk narapidana yang direkrut dari tahanan Rusia.

Halaman
1234
Tags:
RusiaUkrainaVolodymyr ZelenskyVladimir PutinSoledarWagnerDonetsk
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved