Konflik Rusia Vs Ukraina
Disebut Pertempuran Paling Berdarah dan Brutal, Berikut Kondisi Perang Rusia dan Ukraina di Soledar
Situasi terkini pertempuran antara Rusia dan Ukraina di kota Soledar, wilayah Donetsk, timur Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ukraina dan Rusia terkunci dalam perang informasi serta perjuangan mematikan di Soledar.
Dilansir TribunWow.com, kondisi kota pertambangan garam di wilayah Donetsk timur Ukraina tersebut semakin memanas pada akhir minggu ke-46 perang.
Tentara bayaran Grup Wagner telah berjuang untuk merebut Soledar selama berminggu-minggu dalam upaya mereka untuk mengepung Bakhmut.
Baca juga: Ukraina Bantah Kalah Lawan Tentara Bayaran Rusia di Soledar, Grup Wagner Pamer Video Kemenangan
Adapun kota Bakhmut yang terletak 10 km (empat mil) ke selatan Soledar telah menjadi fokus operasi ofensif Rusia sejak September.
Pendiri Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengumumkan bahwa pasukannya telah berhasil merebut Soledar.
Meskipun dia menegaskan bahwa pertempuran MASIH terus berlanjut.
"Unit PMC Wagner telah menguasai seluruh wilayah Soledar. Sebuah kuali (kantong markas pertahanan-red) telah dibentuk di tengah kota, di mana pertempuran perkotaan terjadi," kata Prigozhin dikutip Al Jazeera, Rabu (11/1/2023).
"Saya ingin menekankan bahwa tidak ada unit kecuali pejuang PMC Wagner yang mengambil bagian dalam penyerangan di Soledar," imbuhnya.

Baca juga: Markas Tentara Wagner Rusia Hancur di Luhansk, Ukraina Gencarkan Serangan Balasan di Melitopol
Prigozhin menerbitkan foto dirinya yang diduga diambil di tambang garam Soledar, berdiri di samping para pejuang Wagner.
Beberapa jam kemudian, Serhiy Cherevaty, juru bicara pasukan timur Ukraina, membantah Soledar telah jatuh dan menyebut gambar Prigozhin hanyalah propaganda.
"Tampaknya lokasi Prigozhin tidak sesuai dengan kenyataan," kata Cherevaty.
Angkatan bersenjata Ukraina menyebut foto itu sebagai operasi psikologis yang ditujukan untuk audiens internal untuk mencari pembenaran atas banyaknya korban jiwa.
Sebelumnya, wartawan militer memposting rekaman geolokasi tentara Rusia di pusat Soledar, mengklaim kota itu telah jatuh.
Intelijen pertahanan Inggris juga mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia telah merebut sebagian besar kota.
Namun Prigozhin sendiri membantah laporan tersebut.