Konflik Rusia Vs Ukraina
Berdiri di Teras Sambut Presiden Ukraina, Biden Tersenyum Sambil Tepuk-tepuk Pundak Zelensky
Gestur Biden terlihat begitu akrab saat menyambut kedatangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden (80) yang sudah uzur, rela berdiri di teras Gedung Putih di Washington demi menyambut langsung kedatangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Bersama istrinya, Biden menyambut langsung Zelensky yang datang sendirian, Rabu (21/12/2022).
Dikutip TribunWow dari YouTube CBS News, setelah Zelensky turun dari mobil, tampak Biden langsung menyalami Zelensky dengan kedua tangannya.
Baca juga: Zelensky Terbang ke AS Temui Joe Biden setelah Dapat Bantuan, Perdana selama Perang Ukraina Vs Rusia
Bahkan Biden juga sempat menggandeng lengan Zelensky untuk mengajaknya berfoto di teras Gedung Putih.
Saat berdiri di dekat Zelensky, Biden terus-terusan menepuk-nepuk pundak sang Presiden Ukraina sambil tersenyum lebar.
Ketika bertemu di dalam Gedung Putih, Zelensky sempat menyerahkan medali penghargaan kepada Biden.
Keduanya diketahui membahas soal konflik antara Ukraina dan Rusia.
Menanggapi pertemuan antara Biden dan Zelensky, media Rusia rt.com, mengungkit rumor terkait pemerintah AS yang akhirnya akan mengirimkan senjata Patriot.
Dikutip TribunWow dari rt, Patriot merupakan sebuah sistem pertahanan udara yang mana dapat melibatkan AS secara langsung ke konflik antara Ukraina dan Rusia.
Baca juga: Was-was atau Waspada? Putin Perintahkan Intelijen Rusia untuk Perketat Kontrol dan Basmi Mata-mata

Rusia telah memperingatkan bahwa keterlibatan personil NATO dalam pengoperasian senjata tersebut akan menjadi target legal untuk diserang.
Biden sendiri beberapa kali menegaskna bahwa AS tidak terlibat dalam konflik Ukraina dan Rusia.
Sebelum akhir tahun ini, pemerintah AS juga tengah berusaha mengupayakan adanya program bantuan dari AS ke Ukraina yang angkanya mencapai 45 miliar USD.
Kebijakan yang didorong oleh partai Demokrat ini menerima protes dari Republik.
Dikutip TribunWow dari bbc, kendati demikian rencana kunjungan ini rentan batal gara-gara alasan keamanan.
Baca juga: Diduga Balasan Ukraina, Ledakan Terjadi di Perbatasan Rusia, Berikut Keterangan Pejabat Setempat

Seorang sumber rahasia dari pemerintah AS menjelaskan, Zelensky kemungkinan akan berbicara di hadapan kongres.
Sampai saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah AS terkait kunjungan ini.
Namun juru bicara DPR AS Nancy Pelosi telah memberikan sinyal bahwa seluruh anggota kongres wajib hadir ada Rabu malam.
"Mohon hadir untuk sebuah fokus yang sangat spesial terhadap demokrasi," tulis Nancy Pelosi.
Lihat videonya:
Sebelumnya, Zelensky biasa menghadiri acara-acara pertemuan internasional melalui tele conference.
Sebelumnya diberitakan, Zelensky telah melakukan kunjungan mendadak ke garis depan perang terparah di Bakhmut.
Dilansir TribunWow.com, Zelensky memberikan dukungan moral pada para prajurit dan secara langsung membagikan penghargaan.
Dalam unggahannya, presiden 44 tahun tersebut mengungkapkan kebanggaan dan rasa terima kasihnya pada para prajurit yang telah berjuang melawan invasi Rusia.
Baca juga: Perang Berkecamuk di Bakhmut, Para Ahli Heran Rusia Terobsesi pada Kota Kecil di Ukraina
Kantor Kepresidenan Ukraina mengatakan bahwa Zelensky telah bertemu dan berbicara dengan personel militer selama kunjungan ke Bakhmut pada Selasa (20/12/2022).
Zelensky membagikan penghargaan kepada prajurit Ukraina yang dinilai telah berjasa membela negara.
"Benteng Bakhmut. Orang - orang kita. Tak terkalahkan oleh musuh. Yang dengan keberaniannya, membuktikan bahwa kami akan bertahan dan tidak akan menyerahkan apa yang menjadi milik kami," tulis Zelensky di telegram.
"Ukraina bangga padamu. Aku bangga padamu! Terima kasih atas keberanian, ketangguhan, dan kekuatan yang ditunjukkan dalam menangkis serangan musuh."

Baca juga: 10 Ribu Tentara Rusia Tewas di Ukraina, Terdiri dari Perwira hingga Wajib Militer, Berikut Detailnya
Sebagai informasi, Bakhmut merupakan sebuah kota di timur Ukraina yang telah diserang Rusia tanpa henti selama beberapa bulan.
Sebelum perang, Bakhmut berpenduduk 70.000-80.000 orang, namun kini telah menyusut hingga mendekati 10.000.
Adapun selama 300 hari serangan Rusia, Bakhmut tetap berada di tangan Ukraina.
Hal ini menggagalkan tujuan Moskow untuk merebut keseluruhan wilayah Donetsk dan Donbas yang lebih luas, yang sebagian telah dikendalikan oleh proksi Rusia sejak 2014.
Tetapi Zelensky mengatakan awal bulan ini bahwa upaya Rusia untuk menaklukkan kota itu telah mengubahnya menjadi reruntuhan.
"Para penjajah benar-benar menghancurkan Bakhmut, kota Donbas lain yang diubah oleh tentara Rusia menjadi reruntuhan yang terbakar," kata Zelensky pekan lalu.
Jika Bakhmut dikuasai, maka akan merusak jalur pasokan Ukraina dan membuka rute bagi pasukan Rusia untuk maju terus menuju Kramatorsk dan Sloviansk, yang merupakan benteng utama Ukraina di wilayah tersebut.
Kabarnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan tentara bayaran dari grup Wagner untuk dapat menguasai kota kecil tersebut.
Melaporkan dari Kyiv, Charles Stratford dari Al Jazeera mengatakan kunjungan Zelensky ke Bakhmut begitu signifikan mengingat begitu ganasnya pertempuran di lokasi tersebut.
Tindakan ini disinyalir akan meningkatkan moral di antara pasukan Ukraina yang ditempatkan di sana.
"Ini adalah kota yang telah diperjuangkan dengan intensitas yang meningkat selama empat atau lima bulan terakhir," kata Stratford.
"Kami memahami bahwa ribuan pejuang dan tentara dari kedua belah pihak telah kehilangan nyawa mereka dalam pertempuran tersebut."
"Terjadi adalah perang parit (di sana), dengan pertempuran jarak dekat di beberapa wilayah kota, terutama di timur, dan Rusia telah menggunakan serangan udara dan artileri berat juga."
Baca juga: Zelensky Maju ke Garis Depan Perang Ukraina Vs Rusia, Motivasi Para Tentara di Tengah Udara Beku
Zelensky Dielukan Warga Kherson
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengunjungi kota Kherson yang baru dibebaskan dari cengkeraman Rusia, Senin (14/11/2022) pagi.
Dilansir TribunWow.com, ia menghabiskan 30 menit di daerah yang belum lama ditinggal mundur pasukan Rusia tersebut.
Tampak Zelensky yang didampingi sejumlah pengawal dan tentara, ramai dirubung dan dielu-elukan oleh warga Kherson.
Baca juga: Menang Besar dari Rusia, Tentara Ukraina Berkaca-kaca Disambut Sorakan Warga: Kherson Milik Kita!
Dalam video yang dibagikan kanal YouTube Guardian News, Senin (14/11/2022), Zelensky melambaikan tangan pada sejumlah orang yang berteriak menyambutnya dari jendela apartemen.
Kembali sang presiden melambaikan tangan saat mendengar namanya diteriakkan para warga yang sudah berkumpul di alun-alun.
Ketika itu, seolah seluruh penghuni kota tumpah di lapangan yang luas tersebut untuk mendengarkan pidato Zelensky.
"Kalian lihat reaksi orang-orang, saya pikir itulah jawabannya. Kami tidak siap dengan antusiasme para warga," ucap Zelensky.
"Mereka menanti tentara Ukraina, menanti kita semua."
Zelensky membenarkan bahwa pasukannya sebelumnya sangat berhati-hati untuk kembali masuk ke Kherson.
Pasalnya, ia tak segera percaya mengenai pernyataan Rusia yang telah menarik mundur pasukan mereka.
"Tentara kami secara perlahan, selangkah demi selangkan mendekat ke seluruh wilayah yang sementara dikuasai," ujar Zelensky.
"Kami tidak percaya Rusia, mereka licik."

Baca juga: Pengakuan Warga Kherson yang Dikuasai Rusia, Ditakut-takuti Serangan Ukraina hingga Hidup Terasing
Lebih lanjut, seperti dilaporkan The Guardian, Zelensky berterima kasih kepada NATO dan sekutu lainnya atas dukungan mereka dalam perang melawan Rusia.
Ia menyebuyt pengiriman sistem roket artileri mobilitas tinggi (Himars) dari AS telah membuat perbedaan besar bagi upaya perang Ukraina.
"Kami bergerak maju. Kami siap untuk perdamaian, perdamaian untuk seluruh negara kami," tandasnya.
Orang dewasa dan anak-anak, beberapa mendorong kereta bayi, juga berkumpul di alun-alun di depan gedung administrasi yang sebelumnya diduduki oleh pasukan Rusia.
Beberapa orang mengibarkan bendera Ukraina dan yang lain mengibarkan bendera di bahu mereka.
Menurut Zelensky, sangat penting baginya untuk meluangkan waktu mengunjungi Kherson.
Hal ini dapat menunjukkan dukungan bagi penduduk yang mengalami sekitar delapan bulan pendudukan Rusia dan untuk menunjukkan kepada mereka bahwa mereka sudah menjadi bagian Ukraina.
Ditanya oleh wartawan soal rencana pasukan Ukraina mungkin maju selanjutnya, Zelensky hanya berkata: "Bukan Moskow … Kami tidak tertarik dengan wilayah negara lain."
Di saluran Telegram resminya, Zelensky memposting serangkaian gambar dari perjalanan tersebut, disertai dengan pesan sederhana "Kherson – Ukraina " dan "Pahlawan kami."
Baca juga: Disebut Berusaha Hapus Budaya Ukraina, Rusia Jarah Karya Seni Berharga di Museum Kherson
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
(TribunWow.com/Anung/Via)