Konflik Rusia Vs Ukraina
Diduga Balasan Ukraina, Ledakan Terjadi di Perbatasan Rusia, Berikut Keterangan Pejabat Setempat
Serangan terjadi di wilayah Belgorod, Rusia, yang diduga dilakukan oleh pasukan Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sebuah serangan di wilayah Belgorod, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina, menewaskan satu orang dan melukai lima lainnya.
Dilansir TribunWow.com, gubernur regional menyatakan ledakan terdengar di seantero kota pada hari Minggu, (18/12/2022).
Adapun insiden tersebut terjadi dua hari setelah rentetan serangan oleh Moskow yang menghancurkan jaringan energi Ukraina.
Baca juga: 10 Ribu Tentara Rusia Tewas di Ukraina, Terdiri dari Perwira hingga Wajib Militer, Berikut Detailnya
Dikutip The Moscow Times, pemerintah setempat membeberkan keempat korban lain tidak mengalami luka parah.
"Di ibu kota daerah Belgorod, ada empat orang terluka (dengan luka-luka) dengan tingkat keparahan sedang", kata gubernur Vyacheslav Gladkov.
Menurutnya, warga yang terluka termasuk seorang pria yang punggungnya terkena pecahan peluru dan seorang lainnya adalah seorang wanita yang menderita luka di wajah.

Baca juga: Ukraina Butuh Suntikan Dana 1 Miliar Dolar dengan Cepat untuk Kembali Pulihkan Infrastruktur
Sementara itu, tercatat lebih dari selusin bangunan tempat tinggal dan beberapa mobil rusak di seluruh kota.
Gladkov menambahkan ada juga satu orang tewas dan satu lainnya luka-luka di distrik Belgorod yang mengelilingi kota utama.
Sebuah peternakan unggas yang berada di wilayah tersebut ikut menjadi sasaran serangan.
Sebelumnya pada hari Minggu, Gladkov mengatakan sistem pertahanan udara telah beroperasi di wilayah Belgorod.
Sebagain informasi, wilayah itu telah dilanda penembakan beberapa kali sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.
Gubernur baru-baru ini mengumumkan pembangunan benteng pertahanan di dekat perbatasan, tanpa menentukan panjang atau lokasi tepatnya.
Disebutkan juga rencana pembentukan unit pertahanan diri sebagai persiapan untuk potensi serangan Ukraina ke wilayah Rusia.
Baca juga: Rusia Ancam Akhiri Perundingan Damai Buntut Peledakan di Belgorod, Ini Jawaban Ukraina
Ukraina Dihantam Puluhan Rudal Rusia
Pemadaman listrik darurat dilakukan di seluruh negeri setelah rudal Rusia menghantam fasilitas energi di beberapa wilayah.
Dilansir TribunWow.com, operator jaringan listrik Ukraina, Ukrenergo, memperingatkan warga Ukraina bahwa perlu waktu lebih lama untuk memulihkan listrik.
Hal ini merupakan dampak serangan puluhan rudal Rusia yang ditembakkan ke lokasi infrastruktur utama di utara, selatan, dan tengah negara itu.
Baca juga: Ukraina Berhasil Tembak 13 Drone Rusia, Kyiv Menanti Kiriman Sistem Pertahanan Udara Canggih dari AS
Dilaporkan Al Jazeera, Ukrenergo telah mencabut keadaan darurat yang diumumkannya pada hari sebelumnya setelah serangan Rusia memangkas konsumsi energi nasional lebih dari 50 persen.
"Prioritas akan diberikan pada infrastruktur penting: rumah sakit, fasilitas suplai air, fasilitas suplai panas, pabrik pengolahan limbah," kata penyedia energi nasional tersebut dalam sebuah pernyataan Jumat (16/12/2022).
Dalam salah satu serangan terbesarnya sejak awal perang, Rusia mengirim lebih dari 70 rudal ke Ukraina.
Hal ini telah mematikan listrik di kota terbesar kedua dan memaksa Kyiv menerapkan pemadaman darurat secara nasional.
Tiga orang dikabarkan tewas ketika sebuah blok apartemen dihantam di pusat kota Kryvyi Rih dan seorang lainnya tewas dalam penembakan di wilayah selatan Kherson.
Pejabat yang dipasang Rusia di Ukraina timur yang diduduki mengatakan 12 orang tewas akibat penembakan Ukraina.

Baca juga: Perang Berkecamuk di Bakhmut, Para Ahli Heran Rusia Terobsesi pada Kota Kecil di Ukraina
Dalam pidato video malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia masih memiliki cukup rudal untuk beberapa serangan yang lebih signifikan dan dia kembali mendesak sekutu Barat untuk memasok Kyiv dengan sistem pertahanan udara yang lebih banyak dan lebih baik.
Zelensky mengatakan Ukraina cukup kuat untuk bangkit kembali.
"Apa pun yang diharapkan para pemuja roket dari Moskow, itu tetap tidak akan mengubah keseimbangan kekuatan dalam perang ini," ucap Zelensky.
Kyiv telah memperingatkan pada hari Kamis bahwa Moskow merencanakan serangan habis-habisan baru awal tahun depan, kira-kira setahun setelah invasi 24 Februari, di mana wilayah luas Ukraina telah dihancurkan oleh rudal dan artileri tetapi hanya sedikit yang diambil oleh pasukan Rusia.
Rusia telah menghujani infrastruktur energi Ukraina hampir setiap minggu sejak awal Oktober setelah beberapa kekalahan di medan perang.
Tetapi serangan hari Jumat tampaknya menimbulkan lebih banyak kerusakan daripada banyak serangan lainnya, dengan salju dan es yang sekarang tersebar luas.
Moskow mengatakan serangan itu ditujukan untuk melumpuhkan militer Ukraina, namun Ukraina menyebut serangan tersebut adalah kejahatan perang.
"Mereka ingin menghancurkan kami dan menjadikan kami budak. Tapi kami tidak akan menyerah. Kami akan bertahan," kata Lidiya Vasilieva (53), saat dia menuju tempat berlindung di sebuah stasiun kereta api di ibu kota Kyiv.
Walikota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan pada Jumat malam bahwa hanya sepertiga penduduk kota yang memiliki pemanas dan air serta 40 persen listrik.
Bahkan, sistem metro, arteri transportasi penting, tetap ditutup.
Zelensky mengimbau warga Ukraina untuk bersabar dan meminta otoritas regional agar lebih kreatif dalam mengatur pasokan energi darurat.
Kota Kharkiv di timur laut, yang terbesar kedua di Ukraina, juga terkena dampak parah, dengan serangan yang mematikan listrik, pemanas, dan air yang mengalir.
Kantor berita Interfax Ukraina mengutip gubernur daerah Oleh Syniehubov yang mengatakan pada hari Jumat bahwa 55 persen dari kota, dan 85 persen dari wilayah sekitarnya, listrik telah kembali.
Menanggapi kondisi ini, Liudmila Kovylko, juru masak di titik distribusi makanan darurat, mengatakan hidup harus terus berjalan.
"Kami mendengar ledakan, listrik padam. Orang perlu diberi makan. Kami sedang memasak di atas tungku kayu."(TribunWow.com/Via)