Polisi Tembak Polisi
Kaget Ferdy Sambo Mendadak Pukul Tembok seusai Pembunuhan Brigadir J, Saksi: Matanya Berkaca-kaca
Saksi kasus pembunuhan Brigadir J, Ridwan Soplanit menyebut Ferdy Sambo sempat memukul tembok.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, Ridwan Soplanit mengungkapkan kesaksiannya dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2022).
Dilansir TribunWow.com, Ridwan Soplanit menuturkan bahwa terdakwa Ferdy Sambo sempat menunjukkan gelagat tak biasa seusai pembunuhan ajudannya, Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Menurutnya, Ferdy Sambo sempat memukul tembok keras-keras dengan mata berkaca-kaca seperti hendak menangis.
Baca juga: Saat Hakim Marahi ART Ferdy Sambo agar Ungkap Fakta Kasus Brigadir J: Katakan yang Benar walau Pahit
Pengakuan ini disampaikan Ridwan Soplanit di hadapan Ferdy Sambo dan tim pengacaranya.
Ia ketika itu diperlihatkan rekaman berisi tayangan di sekitar TKP kompleks perumahan Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada hari kejadian.
Ridwan Soplanit ditanya oleh hakim terkait perkataan Ferdy Sambo yang menyatakan bahwa Brigadir J tewas akibat tembak-menembak dan bukannya dibunuh.
"Begitu kita sudah masuk di area TKP, kemudian menyampaikan bahwa Pak Sambo mendapat informasi ada peristiwa tembak-menembak," kata Ridwan Soplanit dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Selasa (29/11/2022).
"Kemudian sambil berjalan dia menerangkan yang di sebelah atas itu Richard, yang lagi tengkurap di bawah itu Yosua."
"Kemudian (disampaikan-red) kejadian ini karena Yosua melakukan pelecehan kepada istrinya."

Baca juga: Akhirnya Akui Ferdy Sambo Ikut Tembak Brigadir J, Ridwan Soplanit: Saya juga Korban Prank
Saat memberikan penjelasan, Ferdy Sambo terlihat begitu emosional.
Suami Putri Candrawathi tersebut bahkan sempat memukul tembok keras-keras hingga membuat Ridwan Soplanit terkejut.
"Kemudian pada saat berbicara seperti itu, sambil menjelaskan, tiba-tiba Pak Sambo menepak tembok kamar agak keras. Saya terkaget juga saat itu," ungkap Ridwan Soplanit sembari mempraktekkan.
"Pak Sambo sempat taruh kepalanya (ke tembok), dan kembali menoleh ke saya, dan saya melihat matanya berkaca-kaca saat itu."
Menurutnya, Ferdy Sambo ketika itu berupaya memancing empati anak buahnya dengan mengandaikan jika pelecehan terjadi pada keluarga Ridwan Soplanit.
"Pada saat menepuk tembok dan kembali menengok ke saya, Pak Sambo menyampaikan 'Coba ini terjadi terhadap keluarga kamu, terhadap istri kamu', seperti itu," beber Ridwan Soplanit.
Baca juga: Pelukan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat Sidang Brigadir J Disambut Sorakan Riuh Para Hadirin
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Ridwan Soplanit: Saya juga Korban Prank
Sebelumnya, Mantan Kanit Reskrim Polres Metro Jaksel, AKBP Ridwan Soplanit menyatakan terdakwa Ferdy Sambo ikut menembak korban Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Dilansir TribunWow.com, ia juga mengaku telah menjadi korban rekayasa skenario yang disusun Ferdy Sambo.
Dengan nada tinggi, Ridwan Soplanit menyatakan bahwa ia telah memberikan kesaksian secara sebenar-benarnya.
Baca juga: Ferdy Sambo Benarkan Dugaan Kabareskrim Agus Andrianto Terlibat Kasus yang Diungkap Ismail Bolong
Pernyataan tersebut diungkap Ridwan Soplanit saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (21/11/2022).
Kepada majelis hakim dan jaksa, ia mengatakan bahwa kasus yang terjadi di TKP Duren Tiga, Jakarta Selatan bukanlah aksi tembak menembak.
Melainkan pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo dan ajudannya, Richard Eliezer alias Bharada E.
Ridwan Soplanit yang awalnya merasa ragu menjawab pertanyaan hakim dan jaksa, menyebut bahwa Ferdy Sambo ikut menembak.
"Bukan terjadi peristiwa tembak-menembak, Yosua ditembak," kata Ridwan Soplanit dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (14/11/2022).
"Oleh Bharada E dan FS," tegasnya.

Baca juga: Murka Brigadir J Disebut Berkepribadian Ganda, Pengacara: Ferdy Sambo-PC Harus Dicek, Waras Enggak
Pada hari insiden terjadi Jumat (8/7/2022), Ridwan Soplanit datang ke lokasi pembunuhan dengan ajudan dan staf Ferdy Sambo yang berwajah tegang.
Ia kemudian diminta merahasiakan kasus tersebut karena berkaitan dengan aib yang dialami istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Ketika itu, Ridwan Soplanit mengaku sampai tertekan dan jatuh sakit selama sepekan.
Pada majelis hakim, Ridwan Soplanit menyatakan bahwa dirinya juga korban rekayasa skenario oleh Ferdy Sambo.
"Langkah-langkah saya juga sudah pasti, ini saya juga datang, saya sebagai korban juga, saya di-prank juga," ungkap Ridwan Soplanit.
"Dari awal persidangan ini saya tidak menceritakan ini, karena saya anggap ini etika persidangan."
"Saya menceritakan (kejadian) bukan meyakinkan Hakim, tapi saya sebagai saksi verbalisan mewakili institusi saya menceritakan fakta," tandasnya.(TribunWow.com/Via)