Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kesaksian Warga Kherson Lihat Gelagat Janggal Tentara Rusia di Pembuangan Sampah, Diduga Bakar Mayat

Warga Kherson membeberkan sejumlah kesaksian terkait kegiatan mencurigakan tentara Rusia saat masih menguasai wilayah mereka.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Skynews.com
Dipimpin tentara Ukraina, tim pencari mayat tentara Rusia melakukan tugasnya berdasarkan laporan warga setempat. Terbaru, penduduk Kherson melaporkan kegiatan mencurigakan tentara Rusia di tempat pembuangan sampah, Senin (21/11/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Penduduk pinggiran wilayah Kherson, Ukraina, melaporkan adanya aktivitas mencurigakan pasukan Rusia di tempat pembuangan sampah mereka.

Dilansir TribunWow.com, tentara Rusia yang ketika itu menduduki wilayah tersebut, bahkan menutup dan melarang warga memasuki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tersebut.

Menurut sejumlah kesaksian, lokasi tersebut ternyata digunakan tentara Rusia untuk membakar dan melenyapkan mayat pasukan mereka yang meninggal dalam perang.

Baca juga: Rusia Diduga Bakar Mayat Tentaranya di Tempat Sampah, Warga Ukraina: Baunya seperti Rambut Terbakar

Penduduk di sekitar lokasi mengatakan bahwa situs yang dulunya merupakan tempat biasa di mana mereka membuang sampah, telah menjadi daerah terlarang.

Lokasi tersebut dijaga dan ditutup oleh pasukan invasi saat masih menguasai lokasi tersebut.

Kepada The Guardian, penduduk sekitar melaporkan melihat truk terbuka Rusia tiba di lokasi membawa bungkusan hitam yang kemudian dibakar.

Asap pekat dan bau daging terbakar yang mengerikan memenuhi udara saat mereka melakukan aktivitas tersebut.

Warga meyakini bahwa Rusia sedang membuang mayat tentaranya yang terbunuh selama pertempuran sengit pada hari-hari musim panas itu.

Upaya Ukraina untuk mendapatkan momentum dan merebut kembali kota selatan dimulai pada akhir Juni ketika roket jarak jauh Himars buatan AS yang telah lama ditunggu-tunggu akhirnya mencapai salah satu garis depan di sana.

Kyiv memanfaatkannya dengan baik untuk merusak jembatan di Dnipro, menghancurkan tempat pembuangan amunisi Rusia dan menyerang artileri dan pasukan musuh.

Sekitar waktu inilah, penduduk untuk pertama kalinya mulai merasa takut atas dugaan penggunaan situs tersebut oleh pasukan Rusia.

Namun, klaim tersebut belum bisa diverifikasi secara independen, sementara pihak berwenang Ukraina mengatakan tidak berminat untuk menyelidiki kasus tersebut.

Baca juga: Serangan Rusia Berlanjut, Ukraina Bersiap Evakuasi Warga di Kherson selama Musim Dingin

Svitlana Viktorivna (45), yang bersama suaminya, Oleksandr, telah menggunakan tempat pembuangan sampah selama bertahun-tahun dengan truk mereka, mengatakan sebuah pos pemeriksaan Rusia telah didirikan di pintu masuknya.

"Kami tidak diizinkan berada di dekat area tempat pembuangan sampah tempat mereka membakar mayat-mayat itu," kata Viktorivna.

"Jadi izinkan saya memberi tahu Anda bagaimana keadaannya: mereka datang ke sini, mereka meninggalkan beberapa prajurit penjaga mereka, dan membongkar dan membakar."

"Suatu hari saya dan suami saya tiba di waktu yang salah. Kami datang ke sini ketika mereka sedang melakukan 'urusan' mereka dan mereka langsung memukul suami saya."

Para pekerja di TPA mengatakan Rusia telah memilih area di sisi paling terisolasi di lokasi tersebut.

Seorang pengemudi truk yang bekerja di tempat pembuangan sampah mengatakan dia tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa Rusia telah memasang ranjau di daerah itu atau meninggalkan sejumlah perangkat mereka.

Karenanya, ia tidak pernah menyentuh lokasi yang telah digunakan oleh tentara Rusia itu sebelumnya.

"Saya mendengar cerita itu, tetapi saya tidak pergi sejauh itu dengan truk saya untuk membongkar sampah. Tapi saya jamin, apa pun yang mereka lakukan, baunya sangat busuk, seperti daging (busuk)," beber sang sopir truk.

"Dan asapnya sangat tebal."

Natalia (65) yang juga tinggal di sekitar lokasi, mengatakan bahwa bau yang sangat kuat tercium saat para tentara melakukan pembakaran.

Bau tersebut sama sekali belum pernah tercium olehnya selama ia tinggal di dekat lokasi tersebut.

"Baunya tidak pernah seperti ini sebelumnya," kata Natalia.

"Ada banyak truk sampah dan semuanya penuh dengan kantong. Saya tidak tahu apa yang ada di dalamnya, tetapi bau asap di tempat pembuangan sampah sangat buruk sehingga kami bahkan tidak bisa membuka pintu balkon. Ada hari-hari ketika Anda tidak bisa bernapas karena baunya."

Baca juga: Rekaman Tentara Ukraina Eksekusi Tahanan Rusia Terbukti Asli, Disebut Kejahatan hingga Membela Diri

Rusia Tarik Mundur Pasukan dari Kherson

Pasukan Rusia telah mundur dari wilayah Kherson, Ukraina, di tepi kanan Sungai Dnipro pada hari Jumat (11/11/2022).

Dilansir TribunWow.com, hal ini menjadi kekalahan militer terbesar Rusia sejak memulai invasinya pada Kamis (24/2/2022).

Pasalnya, kota pelabuhan Kherson, merupakan satu-satunya ibu kota regional Ukraina yang berhasil diduduki Rusia dalam pertempuran sengit selama hampir sembilan bulan.

Baca juga: Istrinya Tewas karena Misil Tentara Rusia, Pria Ukraina Jawab Begini jika Dapat Bicara ke Putin

Tidak seperti retret Rusia baru-baru ini di Ukraina timur, penarikan mundur pasukan dari Kherson tampaknya berlangsung dalam urutan yang relatif baik.

Lantaran Jembatan Antonivskyi di atas Dnipro diledakkan semalam, infanteri Rusia terlihat berjalan melintasi jembatan ponton pada dini hari.

"Hari ini adalah hari paling bahagia bagiku! Saya belum memejamkan mata selama 24 jam," kata seorang warga Kherson, dikutip The Moscow Times, Sabtu (12/11/2022).

"Tidak ada yang lebih baik daripada menonton Russkies berlutut."

Penarikan penuh pasukan Rusia terjadi kurang dari 48 jam setelah Menteri Pertahanan Sergei Shoigu memerintahkan mundur melalui siaran langsung televisi.

Foto dan video yang muncul dari Kherson dan wilayah sekitarnya menunjukkan bendera Ukraina dikibarkan di atas gedung administrasi, mobil membunyikan klakson, poster pro-Rusia dirobohkan dan penduduk setempat menyambut tentara yang datang.

Perebutan kembali Kherson dipuji oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba sebagai kemenangan penting yang membuktikan bahwa apa pun yang dikatakan atau dilakukan Rusia, Ukraina akan menang.

Penampakan pasukan militer Rusia pergi meninggalkan Kherson, Ukraina, Jumat (11/11/2022).
Penampakan pasukan militer Rusia pergi meninggalkan Kherson, Ukraina, Jumat (11/11/2022). (YouTube Guardian News)

Baca juga: Bongkar Strategi Rusia, Ukraina Sebut Pasukan Putin Jarah Rumah di Kherson dan Pura-pura Jadi Warga

Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin belum secara terbuka mengomentari retret tersebut, juru bicaranya Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Kherson masih merupakan wilayah Rusia sebagai akibat dari pencaplokan empat wilayah Ukraina oleh Moskow pada September.

"Ini adalah subjek dari Federasi Rusia. Tidak ada perubahan dalam hal ini dan tidak mungkin ada perubahan," kata Peskov.

Dalam beberapa hari terakhir, kota Kherson telah mengalami gangguan pada pasokan listrik dan air, dengan banyak yang tidak dapat mengakses internet atau jaringan seluler, kata kerabat dan teman dari mereka yang tinggal di kota itu.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mengevakuasi sekitar 30.000 tentara dan 5.000 peralatan di seberang Sungai Dnipro.

Tetapi jurnalis pro-Kremlin Alexander Sladkov memperkirakan angkanya jauh lebih rendah, menulis di Telegram bahwa angka sebenarnya masing-masing adalah 20.000 dan 3.500.

“Hari ini pukul 5 pagi waktu Moskow, pemindahan pasukan Rusia ke tepi kiri Sungai Dnipro selesai,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di Telegram.

“Tidak ada kehilangan personel, senjata, dan peralatan militer.”(TribunWow.com)

Berita terkait lainnya

Tags:
RusiaKonflik Rusia Vs UkrainaUkrainaKhersonVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved