Polisi Tembak Polisi
Kesaksiannya Dibantah BIN, Kamaruddin Simanjuntak Pertegas Asal Informasi Rahasia Kasus Brigadir J
Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak kembali memberikan konfirmasi setelah keterangannya dibantah oleh BIN.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
"Dia mengirimkan dokumen melalui WhatsApp dengan cara menyembunyikan profilenya," ujar Kamaruddin.
"Terkadang hanya dibikin gambar boneka atau gambar wayang," papar Kamaruddin.
Seperti dilaporkan Tribunnews, pernyataan Kamaruddin ini telah dibantah oleh BIN melalui juru bicaranya yakni Wawan Purwanto.
Baca juga: Susi Bohong saat Sidang, Kamaruddin Salahkan Negara: Sama Saja Kita Menyuruh Susi Bunuh Diri
"Info intelijen BIN hanya ditujukan kepada single client yakni Presiden," ujar Wawan dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Sabtu (5/11/2022).
"Sehingga tidak benar adanya berita yang menyatakan bahwa BIN memberikan info kepada Kamaruddin sebagaimana dilansir di persidangan oleh pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak," terangnya.
Wawan menegaskan BIN bertugas untuk kepentingan negara bukan kepentingan yang lain.
"Apa yang terjadi di persidangan adalah mutlak wilayah judikatif. Itu menjadi Kewenangan hakim untuk memutus, jaksa untuk menuntut dan pengacara untuk membela client-nya. BIN sama sekali tidak ikut campur," ujar Wawan.
Tim Kuasa Hukum Brigadir J Siap Mati
Sempat beredar kabar bahwa pihak keluarga dari Brigadir J telah lelah karena kasus berjalan lambat.
Tim kuasa hukum Brigadir J tak menampik bahwa ayah dari Yosua yakni Samuel Hutabarat memang mengaku lelah mengikuti kasus yang menjerat Ferdy Sambo ini.
Dikutip TribunWow dari YouTube tvonenews, namun tim kuasa hukum memastikan anggota keluarga yang lain masih bersemangat memperjuangkan keadilan di kasus Ferdy Sambo.

Baca juga: Fakta Baru Sidang Kasus Brigadir J, Terungkap Status Anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi
Martin Lukas Simanjuntak selaku kuasa hukum Brigadir J mengatakan hanya ada dua hal yang dapat menghentikan tim kuasa hukum berhenti membela Brigadir J.
"Dua hal yang memungkinkan kami mundur," kata Martin.
"Pertama adalah kuasa kami dicabut."
"Atau yang kedua, Tuhan Yesus datang untuk yang kedua kali," ungkapnya.
Martin menegaskan, tim kuasa hukum tidak takut mati membela Brigadir J apalagi menerima suap untuk berhenti.
"Selain itu kita tidak akan pernah mundur," tegas Martin.
"Mau ditembak kepala kita, kita sudah siap," ujarnya. (TribunWow.com/Via/Anung)