Polisi Tembak Polisi
Kuat Maruf Menangis Disemprot Ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak: Puas Kalian dengan Kematian Anakku
Ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak, menyampaikan jeritan hatinya atas pembunuhan sang putra yang libatkan Kuat Maruf.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Kuat Maruf terlihat berusaha menenangkan dirinya sembari menatap ke arah bawah.
Ia kemudian mengusap air matanya dan terlihat sesenggukan dengan bahu yang bergetar hebat.
Baca juga: Lihat PC Menangis Jadi Motivasi Kuat Maruf Minta Putri Candrawathi Laporkan Brigadir J ke Sambo
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 06.35:
Raungan Ibu Brigadir J: Bertobatlah Ferdy Sambo!
Sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J berlangsung dengan penuh emosi.
Dilansir TribunWow.com, ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak, sempat histeris kala berhadapan dengan pembunuh anaknya, Ferdy Sambo.
Ratapan Rosti tersebut turut menguras air mata para hadirin yang menyaksikan langsung proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut.
Baca juga: Wejangan Ibu Brigadir J Buat Ferdy Sambo Anggukkan Kepala: Kekuatan, Pangkat Apa Pun akan Hilang
Ketika itu, Rosti yang duduk di sebelah suaminya, Samuel Hutabarat, mendapat kesempatan dari hakim untuk berbicara.
Ia kemudian menatap langsung Ferdy Sambo dan menuntut pertanggung jawaban atas darah putranya yang sudah ditumpahkan.
"Dengan sadisnya, dengan keadaan mata terbuka, anak saya bapak habisi. Nyawanya Bapak rampas, itu adalah hak Tuhan, Bapak," ucap Rosti secara lantang.
"Tega-teganya Bapak tidak peduli sedikit pun untuk memberikan penjelasan ke anakku, memberikan pembuktian untuk sekejap, Bapak Ferdy Sambo," serunya.
Dengan emosi yang semakin meninggi, Rosti meminta Ferdy Sambo untuk sadar dan bertobat.
"Hancurnya hatiku, bapak mempunyai ibu, bapak lahir dari seorang ibu, bapak juga ciptaan Tuhan. Karena itu mohon segeralah sadar, bertobatlah, Pak!," pekik Rosti.

Baca juga: Jerit Ibu Brigadir J Minta Ferdy Sambo dan PC Pulihkan Nama Baik: Jujurlah agar Arwah Anakku Tenang
Sampai di sini, Rosti makin histeris menangis hingga hanya bisa bicara terbata-bata.
Ia sesenggukan mengenang sang putra yang dilahirkan dan dibesarkannya dengan susah payah.