Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Kebohongan Putri Candrawathi pada Benny Ali, Tipu Anak Buah Ferdy Sambo dengan Memfitnah Brigadir J

Terungkap kebohongan yang dikatakan Putri Candrawathi untuk menipu anak buah Ferdy Sambo.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Terdakwa pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Putri Candrawathi menjalani sidang dengan agenda pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022). 

Namun setelah penyidikan dijalankan tim khusus Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, cerita yang disampaikan Putri tersebut terbukti palsu.

Dari CCTV di sekitar rumah dinas, terlihat Brigadir J sama sekali tidak memasuki rumah apalagi kamar Putri.

Ia hanya berada di pekarangan sampai kemudian dipanggil oleh Bripka RR dan langsung dieksekusi Ferdy Sambo dan Bharada E di dalam rumah.

Baca juga: Ancam Ungkap Aib Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Pengacara Brigadir J: Siapa Tahu Kena AIDS

Bawahan Ferdy Sambo Gemetaran Lihat Bukti CCTV

Rekaman CCTV pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, sempat disaksikan oleh empat orang polisi lainnya.

Dilansir TribunWow.com, empat orang polisi tersebut merupakan anak buah eks Kadiv Propam Ferdy Sambo yang diutus menangani kasus tersebut.

Rupanya, empat orang polisi tersebut sempat ketakutan lantaran menyaksikan kebenaran kejadian yang tidak sesuai dengan skenario yang disampaikan Ferdy Sambo.

Baca juga: Terungkap Perkataan hingga Sikap Brigadir J sebelum Dieksekusi oleh Ferdy Sambo: Ada Apa Ini?

Dalam salinan dakwaan Ferdy Sambo yang diterima TribunWow.com, Senin (17/10/2022), empat orang tersebut adalah Chuck Putranto, Arif Rachman Arifin, Baiquni Wibowo, dan Ridwan Rhekynellson Soplanit.

Pada sekitar pukul 02.00 WIB, setelah melaksanakan olah TKP di kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, mereka berkumpul di rumah Ridwan selaku Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan.

Keempatnya kemudian menyaksikan salinan rekaman CCTV yang dibawa oleh Baiquni dalam flasdisk berwarna hitam.

Dalam rekaman tersebut, tampak Brigadir J masih hidup pada sekitar pukul 17.00 WIB.

Padahal menurut skenario yang disampaikan Ferdy Sambo sebelumnya, insiden tembak-menembak yang menewaskan Brigadir J terjadi pada jam yang sama.

"Chuck Putranto berkata, 'Bang ini Josua masih hidup'. Lalu Baiquni Wibowo memutar ulang antara menit 17.07 WIB sampai 17.11 WIB," bunyi dakwaan tersebut.

"Mereka lihat ternyata benar bahwa Nofriansyah Yosua Hutabarat sedang memakai baju putih dan berjalan dari pintu depan rumah menuju pintu samping melalui taman rumah dinas."

Foto kiri: Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas di TKP seusai terjadinya penembakan. Foto kanan: CCTV di TKP yang merekam suasana sebelum terjadinya penembakan.
Foto kiri: Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas di TKP seusai terjadinya penembakan. Foto kanan: CCTV di TKP yang merekam suasana sebelum terjadinya penembakan. (YouTube Kompastv)

Baca juga: Fakta Baru Insiden Magelang, Brigadir J Disebut Menangis setelah Keluar dari Kamar Putri Candrawathi

Arif Rachman disebut begitu terkejut mendapati fakta di lapangan yang tidak sesuai dengan krononologi yang disampaikan Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi dan Karopenmas Divhumas Brigjen Ramadhan.

Halaman
123
Tags:
Putri CandrawathiBenny AliFerdy SamboBrigadir JHendra Kurniawan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved