Polisi Tembak Polisi
Kebohongan Putri Candrawathi pada Benny Ali, Tipu Anak Buah Ferdy Sambo dengan Memfitnah Brigadir J
Terungkap kebohongan yang dikatakan Putri Candrawathi untuk menipu anak buah Ferdy Sambo.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Terdakwa Putri Candrawathi diklaim telah menyatakan kebohongan terkait korban Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Dilansir TribunWow.com, istri Ferdy Sambo tersebut menipu anak buah sang suami, Brigjen Benny Ali sesaat setelah pembunuhan terjadi.
Cerita karangan Putri tersebut kemudian disebarkan ke rekannya, Brigjen Hendra Kurniawan yang bertugas menemui keluarga Brigadir J.
Baca juga: Ferdy Sambo dan PC Tetap Tak akan Bebas meski Ada Motif Pelecehan, Hakim: Dia Sadar Bukan Gila
Menurut salinan dakwaan yang diterima TribunWow.com, Ferdy Sambo membeberkan skenario tembak-menembak untuk menutupi kasus.
Sementara Putri, turut berperan mendukung suaminya dengan menceritakan kisah pelecehan palsu di TKP rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Kepada Benny Ali, Putri mengaku sudah dilecehkan Brigadir J pada Kamis (8/7/2022).
"Benny Ali sudah bertemu dengan Putri Candrawathi di kediaman JI. Saguling Ill No.29, Duren Tiga, Jakarta Selatan, dan Putri Candrawathi menceritakan kepada Benny Ali benar telah terjadi pelecehan," bunyi surat dakwaan tersebut dikutip TribunWow.com, Rabu (19/10/2022).

Baca juga: Fakta Sidang Dakwaan Bharada E: Berdoa sebelum Tembak Brigadir J hingga Dijanjikan Uang Ferdy Sambo
Menurut Putri, dirinya terbangun ketika Brigadir J melakukan aksinya dan langsung berteriak.
Alih-alih kabur, Brigadir J justru menodongkan pistol dan mencekik leher atasannya tersebut.
Adapun di rumah tersebut, Putri juga didampingi ajudan lain, Ricky Rizal alias Bripka RR, Richard Eliezer alias Bharada E dan ART Kuat Maruf.
"Nofriansyah Yosua Hutabarat telah memasuki kamar Putri Candrawathi dan sedang meraba paha sampai mengenai kemaluan Putri Candrawathi, akan tetapi Putri Candrawathi terbangun dan kaget sambil berteriak," bunyi dakwaan tersebut.
"Korban Nofriansyah Yosua Hutabarat menodongkan senjata apinya ke Putri Candrawathi sambil mencekik leher dan memaksa agar membuka kancing baju Putri Candrawathi."
Seperti yang diceritakan Benny Ali pada Hendra, Brigadir J kemudian panik saat Putri berteriak kedua kalinya.
Ia langsung keluar dari kamar dan dipergoki Bharada E sehingga terjadi insiden tembak-menembak.
"Lalu Putri Candrawathi berteriak histeris sehingga korban Nofriansyah Yosua Hutabarat panik dan keluar dari kamar, dan saat itu juga bertemu dengan Richard Eliezer Pudihang Lumiu sehingga terjadi tembak menembak."