Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Beda dengan Tersangka Lain, Berikut Kata Polisi soal Hasil Lie Detector Putri Candrawathi

Perbedaan hasil lie detector Putri Candrawathi dengan tiga tersangka pembunuhan Brigadir J lainnya.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).Terbaru, hasil tes pendeteksi kebohongan Putri Candrawathi berbeda dengan tiga tersangka lain, Kamis (8/9/2022). 

Sehingga, yang berhak untuk membeberkan hasil lie detector tersebut adalah dari pihak penyidik dalam hal ini Timsus Kapolri, baik pada publik maupun di persidangan.

Sama halnya dengan hasil tes pendeteksi kebohongan 3 tersangka lain yang diumumkan oleh anggota Timsus, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi.

Namun, tampaknya hasil lie detector Putri maupun Ferdy Sambo nantinya, masih akan disimpan hingga nanti proses peradilan berlangsung.

"Kalau masuk dalam ranah pro justitia berarti hasilnya, penyidik yang berhak mengungkapkan ke teman-teman," terang Dedi.

"Termasuk nanti penyidik juga mengungkapkan ke persidangan."

Baca juga: Sampai Buat Penyidik Takut, Pengaruh Besar Ferdy Sambo Diungkap Pengamat Kepolisian: Sangat Mengakar

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 55.00:

Detektor Kebohongan Lemahkan Pembuktian Kasus?

Pihak kepolisian melakukan tes kebohongan dengan alat detektor terhadap saksi dan tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dilansir TribunWow.com, hasil tes detektor kebohongan ini nantinya akan dimasukkan sebagai bukti dalam pengadilan.

Namun rupanya, pakar psikologi forensik Reza Indragiri justru menilai hal ini tidak bisa dijadikan patokan karena merupakan indikasi semata.

Baca juga: Sebut KM dan RR Beri Pengakuan Tak Masuk Akal soal Ferdy Sambo, Lawyer Bharada E Ungkit Rekonstruksi

Sebelumnya, dilaporkan bahwa tersangka Ferdy Sambo, istrinya Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal, Bharada Richard Eliezer dan Kuat Maruf menjalani tes deteksi kebohongan.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa alat yang diimpor dari Amerika itu memiliki keakuratan hingga 93 persen.

Menanggapi hal ini, Reza Indragiri menilai hasil tes mesin tersebut tak cukup kuat jika hendak dijadikan sebagai barang bukti.

"Yang mengatakan 93 persen jujur, 7 persen ngawur itu siapa? Mesinnya?," tanya Reza dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (8/9/2022).

"Bagaimana mesinnya bisa memastikan ini informasi yang sesuai kenyataan atau tidak, dia tidak ada di TKP, dia tidak ada di Duren Tiga, dia tidak ada di Magelang."

Kolase lima tersangka pembunuhan Brigadir J: (dari kiri ke kanan) Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Maruf
Kolase lima tersangka pembunuhan Brigadir J: (dari kiri ke kanan) Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Maruf (Tribunnews.com/ Irwan Rismawan/ Tribunjambi/ Aryo Tondang/ wartakota/ Yulianto/ istimewa)

Baca juga: Irma Hutabarat Nilai Janggal Isu Pelecehan Putri oleh Brigadir J: Masih Semobil, Barangnya Dibawakan

Halaman
123
Tags:
Putri CandrawathiBrigadir JBharada EFerdy SamboBripka RRKuat Maruf
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved