Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Hanya DPR yang Dukung PC, Netizen Kubu Oposisi dan Pro-Jokowi Kompak Serang Istri Ferdy Sambo

Pendiri drone emprit memaparkan hasil analisis pergerakan netizen di media sosial terkait isu PC tidak ditahan polisi.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo didampingi Timsus mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022). Ilustrasi Kapolri saat rapat bersama DPR. 

TRIBUNWOW.COM - Karena alasan kemanusiaan, pihak kepolisian memutuskan untuk tidak menahan Putri Candrawathi alias PC yang kini menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

PC yang merupakan istri dari eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo ramai diserang dan diprotes netizen di media sosial.

Dikutip TribunWow dari tvonenews, diketahui hanya Anggota DPR RI yang memberikan pembelaan dan mendukung PC tidak ditahan.

Baca juga: Kuasa Hukum Brigadir J Setuju Istri Ferdy Sambo Tak Ditahan Asal PC Mau Penuhi Syarat Ini

Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi menunjukkan hasil risetnya bahwa sentimen positif terhadap PC adalah amplifikasi dari pernyataan Anggota DPR RI Desmond Mahesa dan Taufik Basari.

Pernyataan dari kedua Anggota DPR ini kemudian diamplifikasi di media sosial dan media online.

"Jadi Anggota DPR mereka mendukung, kemudian diamplifikasi oleh media online, hanya memberitakan saja, dan netizen sangat memprotes itu," ungkap Ismail.

Kedua Anggota DPR ini mendukung PC tidak ditahan karena alasan kemanusiaan dan anak.

Diketahui saat ini netizen oposisi dan pro-pemerintarahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sama-sama memprotes kebijakan Polri yang tidak menahan PC.

Ismail menunjukkan bagaimana protes besar-besaran terjadi setelah pihak kepolisian menyatakan PC tidak akan ditahan karena alasan kemanusiaan.

Berdasarkan penjelasan Ismail, topik tentang PC ini dibicarakan oleh para warganet mulai dari mereka yang netral, oposisi pemerintah hingga akun pro-Jokowi.

"Baik netizen yang netral, netizen yang banyak mengkritik pemerintah termasuk pendukung pemerintah juga sama-sama mereka mengkritisi, mereka tidak sepakat keputusan Putri Candrawathi tidak ditahan," papar Ismail.

Ismail menjelaskan, sentimen negatif di media sosial sangat besar.

Dalam data yang ditunjukkan Ismail, total ada 83 persen sentimen negatif di media sosial yang membahas seputar alasan PC tidak ditahan hingga diperlakukan berbeda karena statusnya.

Sementara itu hanya ada tujuh persen sentimen positif di media sosial yang merupakan amplifikasi pernyataan dari beberapa Anggota DPR RI yang mendukung PC tidak ditahan.

Kemudian menurut Ismail, dalam data analisis emosi yang ia buat, sebagian besar netizen terkejut karena mengira PC akan ditahan namun ternyata tidak.

Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi memberi arahan saat melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah jalan Saguling, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Di depannya berdiri seorang pria yang menjadi pemeran pengganti Brigadir J.
Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi memberi arahan saat melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah jalan Saguling, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Di depannya berdiri seorang pria yang menjadi pemeran pengganti Brigadir J. (YouTube POLRI TV RADIO)

Sementara itu ada juga netizen yang marah sebab membandingkan PC dengan para wanita yang menjadi tahanan meskipun memiliki bayi.

Sebelumnya diberitakan, diperiksa selama 12 jam lebih pada Jumat (26/8/2022), Putri Candrawathi alias PC pada akhirnya tidak ditahan.

PC yang merupakan istri dari eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo tidak ditahan karena alasan kesehatan.

Dikutip TribunWow dari Kompastv, tim kuasa hukum Brigadir J mengaku ingin PC ditahan demi kebaikan PC sendiri.

Hal ini diungkapkan oleh Martin Lukas Simanjuntak selaku kuasa hukum Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

"Menurut kami di luar ini Ibu Putri banyak mendapat bisikan-bisikan yang justru tidak meringankan Beliau," ujar Martin.

Martin menjelaskan, tim kuasa hukum Brigadir J sebenarnya tidak ingin PC mendapatkan hukuman maksimal.

"Kami juga mau jiwa Bu Putri nanti ketika di akhirat dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan itu bisa selamat," jelas Martin.

Foto kiri: Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Foto tengah: Istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi menangis setelah membesuk suaminya di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Minggu (7/8/2022).
Foto kiri: Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Foto tengah: Istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi menangis setelah membesuk suaminya di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Minggu (7/8/2022). (Kolase YouTube Kompastv dan KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Martin menyampaikan, selama PC tidak ditahan, PC akan terus mendapatkan bisikan-bisikan sesat.

"Jadi dengan ditahannya Ibu Putri, Ibu Putri bisa fokus dan lebih memudahkan kepada penyidik untuk berbicara dari hati ke hati," jelas Martin.

Di sisi lain, Pakar gestur dan mikro ekspresi Monica Kumalasari menyoroti penampilan baru istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Dilansir TribunWow.com, ia juga membandingkan dengan penampilan Putri saat pertama kali tampil di publik.

Pasalnya, pada saat pertama kali muncul, Putri dinilai menyimpan rasa ketakutan.

Baca juga: Hendak Adopsi Anak Ferdy Sambo, Pengacara Brigadir J Sebut Putri Candrawathi Dikelilingi Orang Jahat

Ketika itu, Putri datang ke Mako Brimob Depok, Jawa Barat, didampingi putrinya, pada Minggu (7/8/2022) petang.

Ia mengurai rambutnya dan mengenakan luaran batik yang dipadukan blouse hitam.

"Dalam scene ini, saya mendapati banyak mikro ekspresi takut, atau fear," kata Monica dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Jumat (26/8/2022).

"Walaupun yang bisa kita amati adalah upper face-nya, tetapi alis mata itu menunjukkan emosi yang cepat, 0,2 detik. Saya mendapati emosi rasa takut di situ."

Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi ketika mememerankan adegan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah jalan Saguling, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).
Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi ketika mememerankan adegan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah jalan Saguling, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). (YouTube POLRI TV RADIO)

Namun kemudian, saat datang untuk diperiksa di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Putri tampil dengan gaya berbeda.

Ia sengaja menghindari wartawan dengan berpakaian hitam serta mengenakan kerudung senada yang menutupi wajahnya.

"Di kedatangan kedua yang bisa diamati publik, beliau sudah mengenakan baju yang berbeda, dengan warna lebih gelap dan juga pakai penutup kepala," kata Monica.

"Kalau datang dari pintu berbeda, yang saya dapati beliau digandeng oleh seseorang masuk."

"Hanya data itu yang bisa saya dapatkan."

Baca juga: Bertemu Langsung Putri Candrawathi, LPSK Buka-bukaan Ungkap Kejanggalan saat Melakukan Asesmen

Monica menilai gestur berbeda ini berkaitan dengan status baru Putri sebagai tersangka.

Berbeda dengan kemunculan pertamanya sebagai istri yang mendukung Ferdy Sambo seusai ditetapkan tersangka.

"Memang dalam konteks menjadi tersangka ini beda dengan kemunculan di depan publik sebagai istri yang mendukung suaminya," beber Monica.

"Jelas berbeda, karena dari penampilan saja sudah berbeda antara pertama dan kedua."

"Pertama didampingi dengan anak, dan yang kedua juga outlook-nya jelas berbeda."

Tersangka pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi melakukan rekonstruksi kasus dan bertemu di rumah pribadinya kawasan Saguling, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).
Tersangka pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi melakukan rekonstruksi kasus dan bertemu di rumah pribadinya kawasan Saguling, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). (YouTube POLRI TV RADIO)

Peran Putri Candrawathi dalam Kasus Brigadir J

Meski berstatus tersangka, peran Putri Candrawathi dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih menjadi tanda tanya.

Dilansir TribunWow.com, pakar psikologi forensik Reza Indragiri menilai ada tiga peran yang bisa dimainkan dalam kasus ini.

Ia pun membeberkan analisa posisi istri Irjen Ferdy Sambo tersebut dalam konstruksi kasus.

Baca juga: CCTV Ditemukan, Putri Candrawathi Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Diduga Lakukan Hal Ini

Sebagaimana diketahui, Putri kini dipersangkakan dengan pasal 340 KUHP terkait pembunuhan berencana.

Namun, belum dijelaskan tindakan yang dilakukan Putri sehingga statusnya kini berubah.

"Mari kita asumsikan ini sebagai dugaan tindak pembunuhan yang dilakukan secara berkelompok. Pertanyaannya adalah Ibu PC perannya di mana?," kata Reza.

Menurut Reza, melihat dari konstruksi kasus, tindakan kejahatan ini dilakukan secara berkelompok dan bisa dibedakan dalam tiga cluster.

Cluster pertama adalah mastermind atau orang yang memiliki inisiatif untuk melakukan pembunuhan Brigadir J.

"Kalau kita bicara tentang kejahatan yang dilakukan berkelompok lazimnya ada tiga cluster, yang pertama adalah mastermind, orang yang punya perencanaan, menyusun skenario tahap demi tahap," tutur Reza.

"Orang yang punya inisiatif awal melakukan kejahatan tersebut disebut mastermind."

Psikolog forensik Reza Indragiri menilai pengakuan yang berubah-ubah dari tersangka pembunuhan Brigadir J mengindikasikan ada sesuatu yang ditutupi, Jumat (12/7/2022). Terbaru, Reza menyebutkan tiga kemungkinan perang Putri Candrawathi dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Jumat (19/8/2022).
Psikolog forensik Reza Indragiri menilai pengakuan yang berubah-ubah dari tersangka pembunuhan Brigadir J mengindikasikan ada sesuatu yang ditutupi, Jumat (12/7/2022). Terbaru, Reza menyebutkan tiga kemungkinan perang Putri Candrawathi dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Jumat (19/8/2022). (Tangkapan Layar YouTube metrotvnews)

Baca juga: Kamaruddin Pengacara Brigadir J Bersedia Adopsi Anak Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo, Mengapa?

Kemudian, peran kedua adalah eksekutor, dalam hal ini yaitu Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.

"Yang kedua adalah eksekutor, orang yang melaksanakan desain perencanaan yang telah disusun oleh mastermind. Misalnya dia yang meletuskan senjata," kata Reza.

"Eksekutor yaitu pihak yang secara langsung berhadapan secara frontal dengan pihan yang menjadi sasaran kejahatan."

Terakhir, Putri bisa saja berperan sebagai fasilitator yang menyediakan sarana untuk melakukan pembunuhan.

"Pihak yang ketiga adalah fasilitator, pihak yang menyediakan senjata api, menjanjikan uang yang akan dibayarkan setelah misi selesai, yang memberikan akses untuk melarikan diri."

Reza menarik kesimpulan, bahwa berdasar tiga kategori tersebut, Putri bisa saja berperan menjadi mastermind bersama Ferdy Sambo.

Jika tidak, ia kemungkinan berperan sebagai fasilitator bagi mastermind dan eksekutor untuk melakukan kejahatan.

"Per detik ini kita belum tahu Ibu PC perannya sebagai apa, apakah mastermind, eksekutor ataukah fasilitator," ucap Reza.

"Namun, kalau berdasarkan apa yang bisa saya simak di pemberitaan media massa, sepertinya bukan eksekutor."

"Jadi dari kemungkinan tiga itu, menurut saya bukan sebagai eksekutor, tapi yang lebih memungkinkan sebagai mastermind, atau sebagai fasilitator."(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Ferdy SamboPutri CandrawathiBrigadir JJokowiOposisiDPR RI
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved