Polisi Tembak Polisi
Ucapan Ferdy Sambo yang Berhasil Hipnotis Polisi untuk Rekayasa Kasus Brigadir J: Percuma Bintang 2!
Terungkap perkataan Ferdy Sambo yang berhasil hipnotis puluhan Polisi untuk melakukan rekayasa kasus.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Banjir tangisan para saksi saat sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) terhadap Ferdy Sambo, ternyata merupakan ungkapan penyesalan.
Dilansir TribunWow.com, para saksi yang berprofesi sebagai polisi tersebut merasa tertipu sehingga mau terlibat dalam rekayasa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim pun membeberkan perkataan Ferdy Sambo yang berhasil mempengaruhi 35 polisi tersebut.
Baca juga: Ucapan Terakhir Ferdy Sambo ke Brigadir J: Kamu Tega Sekali sama Saya, Kurang Ajar Sekali sama Saya
Sebelumnya, dalam sidang KKEP Ferdy Sambo, sejumlah saksi termasuk seorang polisi wanita tertangkap kamera sedang menangis.
Yusuf yang hadir dalam sidang pada Kamis (25/8/2022) hingga Jumat (26/8/2022) itu mengungkapkan awal mula suasana itu terbentuk.
Ia mengatakan bahwa 15 saksi yang merupakan bawahan Ferdy Sambo merasa sakit hati dan kecewa.
Mereka tak menyangka telah ditipu setelah percaya penuh dan rela berkorban demi sang mantan Kadiv Propam.
"Ketika mereka (bawahan Sambo) ditanya kapan saudara merasakan bahwa apa yang dikatakan FS itu bohong, tidak sesungguhnya fakta, yang ada di situlah mereka menusuk hati sehingga tidak bisa menahan air matanya," ujar Yusuf dikutip Kompas.com, Kamis (1/9/2022).
"Dari keterangan-keterangan saksi bawahannya kemarin itu, yang muncul adalah pada waktu itu percaya dengan skenario FS (Ferdy Sambo)."

Baca juga: Sampai Gemetaran, Bharada E Disebut Trauma Kembali ke TKP Pembunuhan Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo
Dalam sidang itu terungkap pula cara Ferdy Sambo menghipnotis bawahannya hingga berhasil menjaring 35 polisi untuk terlibat rekayasa.
Rupanya ia menekankan bahwa Brigadir J telah melakukan pelecehan pada istrinya, Putri Candrawathi.
Sembari menunjuk ke kerah bajunya, Ferdy Sambo menyinggung soal pangkat Jenderal bintang dua yang disandangnya saat itu.
"Sampai FS itu memeragakan, 'percuma ada bintang dua di sini (di kerah baju) kalau harkat dan martabat keluarga kita itu dinodai. Untuk apa?'," ucap Yusuf menirukan perkataan Ferdy Sambo.
Kemudian Ferdy Sambo meminta anak buahnya membayangkan jika kejadian itu terjadi pada keluarga masing-masing.
"Terus ditanya lagi (ke) bawahannya, 'itu kalau terjadi kepada kamu, bagaimana posisinya?'. Menyampaikan istrinya itu (dengan sebutan) mbakmu. 'Itu kalau terjadi itu bagaimana? Apa yang terjadi pada mbakmu terjadi?'," lanjutnya.
Pernyataan Ferdy Sambo itu pun berhasil menggerakkan hati anak buahnya.
Seolah dihipnotis, para polisi itu langsung percaya dan bersedia melakukan perintah sesat atasannya.
"Itu jadi disugesti apakah hipnotis dan sebagainya. Itu yang muncul di keterangan saksi pada waktu kemarin mereka pada waktu itu mempercayai apa yang dikatakan oleh FS," terang Yusuf.
Baca juga: Beda dengan Bharada E, Ferdy Sambo Ngotot Tak Menembak Brigadir J, Komnas HAM: Itu Substantif
Seorang Polwan Menangis di Sidang KKEP Ferdy Sambo
Sebelumnya, seorang polisi wanita (polwan) menjadi sorotan ketika hadir di sidang kode etik dan profesi Polri (KKEP) untuk mengadili Ferdy Sambo.
Dilansir TribunWow.com, wanita tersebut tampak berkali-kali mengusap matanya seolah sedang menghapus air mata.
Pihak Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang juga ikut serta dalam sidang tersebut membeberkan suasana di ruangan.
Baca juga: Bantah Isu Brigadir J Bopong Putri di Magelang, Deolipa Ungkap Pembuat Skenario Selain Ferdy Sambo
Sidang tersebut digelar Gedung Transnational Crime Center (TNCC) Divisi Propam Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Acara tersebut digelar tertutup namun disiarkan secara bebas meski tanpa suara.
Dalam sidang yang berlangsung sekira 18 jam tersebut, 15 anggota polisi dihadirkan sebagai saksi.
Kemudian, pimpinan sidang, Komisaris Jenderal Ahmad Dofiri, menyatakan Ferdy Sambo telah resmi diberhentikan secara tidak hormat (PTDH).
Setelah membacakan pernyataan dan mengajukan banding, Ferdy Sambo pun berbaris bersana dua orang penjaga keluar dari ruangan.
Seperti diperlihatkan kanal YouTube KOMPASTV, Minggu (28/8/2022), pada saat suami Putri Candrawathi itu keluar, kamera menyoroti sekeliling ruangan.
Tertangkaplah sosok wanita berseragam dan berjilbab hitam mengusap matanya berkali-kali seolah menangis.
Sementara seorang rekan sesama polwan berdiri menunggui di sampingnya.

Baca juga: Penampilan Baru Putri Candrawathi Jadi Sorotan, Pakar Sebut Istri Ferdy Sambo Ketakutan
Suasana haru rupanya menjadi emosi yang turut dirasakan dalam ruang sidang.
Hal ini diungkap oleh anggota Kompolnas Yusuf Warsyim yang kala itu ikut hadir menyaksikan.
Ia membenarkan bahwa dalam beberapa kesempatan, hadirin di dalam ruangan terbawa suasana dan menangis.
"Ya suasana sidangnya sebagaimana pengadilan, ya suasananya ada, tegangannya ada, tenangnya ya dinamis lah. Dan penuh air mata," ucap Yusuf dikutip Tribunnews.com, Minggu (28/8/2022).
Meski begitu, Yusuf mengatakan bahwa Ferdy Sambo sebagai terdakwa tampak tenang.
Meski tampak merasa bersalah, Ferdy Sambo sama sekali tak mencucurkan air mata.
"Pak sambo tidak menangis, terlihat ada rasa bersalah. Tetapi terlihat ada keteguhan apa yang akan dihadapinya. Pak sambo tidak menangis disidang," imbuhnya.
Menurut Yusuf, pihak yang menangis adalah beberapa dari 15 polisi yang menjadi saksi dan sejumlah hadirin.
Namun ia tidak membeberkan siapa saja sosok tersebut atau pun alasan mereka menangis.
"Ya tidak tahu, barang kali ada persaaan kecewa menyesal, iyalah pasti menyesal karena sudah masuk sidang etik begitu," ujar Yusuf.(TribunWow.com/Via)