Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky Kerahkan Intelijen hingga Agen Rahasia Ukraina untuk Incar Tentara Rusia yang Lakukan Ini
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebutkan tentara Rusia yang masuk dalam kategori tertentu akan menjadi target spesial pasukan militer Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Penyerangan dilakukan sejak Kamis (3/3/2022) malam, disertai sejumlah tembakan misil dari tank lapis baja Rusia.
Dikhawatirkan insiden ini akan mengulang kembali bencana Chernobyl yang terjadi tahun 1986.

Baca juga: Geger Kabar Rusia akan Invasi Moldova setelah Ukraina, Putin Ingin Bangun Kembali Uni Soviet?
Dilansir The Guardian, Jumat (4/3/2022), PLTN Zaporizhzhia, dibangun antara tahun 1984 hingga 1995.
PLTN ini merupakan pembangkit nuklir terbesar di Eropa dan terbesar kesembilan di dunia.
Disebutkan adanya enam reaktor yang masing-masing menghasilkan 950 MW, dan total output 5.700 MW, energi yang cukup untuk sekitar 4 juta rumah.
PLTN ini menghasilkan seperlima dari listrik Ukraina dan hampir setengah energi yang dihasilkan oleh fasilitas tenaga nuklir negara itu.
Sehingga, apabila PLTN tersebut meledak, dikhawatirkan akan menjadi bencana nuklir terbesar setelah insiden Chernobyl.
Dilansir akun Twitter pribadinya @DmytroKuleba, Jumat (4/3/2022), Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menuturkan bencana PLTN Zaporizhzhia akan 10 kali lebih besar dibanding Chernobyl.
"Tentara Rusia membombardir dari segala sisi ke PLTN Zaporizhzhia, pembangkit nuklir tersebesar di Eropa. Api sudah menyebar. Jika ini meledak, maka akan 10 kali lebih besar dibanding Chernobyl," tulis Dmytro Kuleba.
Diketahui, bencana Chernobyl merupakan insiden ledakan nuklir yang terjadi di PLTN wilayah Pripyat yang ada di kota Chernobyl pada tahun 1986.
Ledakan tersebut melepaskan paparan radioaktif yang tak terkontrol selama 10 hari ke seluruh Eropa.
Hingga saat ini, kawasan Pripyat masih menjadi kota mati yang dilarang untuk didatangi lantaran masih mengandung partikel radioaktif.
Insiden ini menewaskan 28 orang pada hari pertama dan menyebabkan korban meninggal yang tak terhitung jumlahnya.
Korban yang terpapar efek radiasi tersebut tercatat menderita beragam penyakit mematikan bahkan mengalami kelainan.
Efek Paparan Radioaktif pada Manusia
Dikutip TribunWow.com dari atomicarchive.com, Jumat (4/3/2022) radiasi nuklir tersebut bisa menyebabkan berbagai macam dampak pada manusia tergantung dosis paparannya.
Radiasi ringan saja, dalam dosis 5-20 rem, bisa menyebabkan kerusakan DNA pada kromosom sel manusia.
Pada dosis 20-100 rem, bisa menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih, sementara pada 100-200 rem, bisa menyebabkan sakit sedang seperti mutah, diare, dan melemahnya imunitas.
Paparan radiasi pada dosis 200 - 400 rem bisa menyebabkan penyakit serius seperti pendarahan, kerusakan sumsum dan usus hingga kematian pada 10-35 persen populasi yang terkontaminasi.
Sedangkan paparan radiasi di atas 400 rem bisa menyebabkan kematian pada manusia hanya dalam beberapa hari.
Adapun efek lain yang bisa muncul antara lain kerontokan rambut, gangguang sistem darah, kerusakan hati, alat pencernaan, hingga alat reproduksi.
Sementara itu, melalui penelitian pada penduduk yang terkena radiasi bom atom Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945, ditemukan adanya sejumlah efek jangka panjang.
Antara lain kelainan pada darah, katarak dan meningkatnya risiko akan tumbuhnya tumor atau kanker berbahaya.
Disinyalir efek ini akan dirasakan oleh hampir seluruh penduduk Eropa jika PLTN Zaporizhizhia mengalami ledakan.(TribunWow.com/Anung/Via)