Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelensky Kerahkan Intelijen hingga Agen Rahasia Ukraina untuk Incar Tentara Rusia yang Lakukan Ini

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebutkan tentara Rusia yang masuk dalam kategori tertentu akan menjadi target spesial pasukan militer Ukraina.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
youtube the independent
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 9 Agustus 2022 menyampaikan bahwa konflik melawan Rusia harus berakhir dengan bebasnya Krimea. 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan akan ada tentara Rusia yang menjadi target spesial dan paling diincar.

Tentara Rusia yang masuk dalam kategori ini akan diburu oleh intelijen, agen rahasia hingga pasukan militer Ukraina.

Dikutip TribunWow dari bbc, Zelensky menjelaskan tentara Rusia yang masuk dalam kategori ini adalah mereka yang menyerang fasilitas nuklir di Zaporizhzhia dan mereka yang meluncurkan serangan dari Zaporizhzhia.

Baca juga: Sindir Zelensky, Eks Presiden Rusia Sebut Presiden Ukraina akan Kembali Jadi Komedian

Zelensky menuding saat ini pasukan militer Rusia secara sengaja telah membangun basis di Zaporizhzhia untuk mengancam Ukraina menggunakan nuklir.

Berdasarkan keterangan Zelensky, Rusia memanfaatkan basis militer di Zaporizhzhia untuk menyerang kota-kota di sekitarnya.

"Setiap prajurit militer Rusia yang menembak di pabrik, atau menembak di balik perlindungan pabrik, harus memahami bahwa dia menjadi target khusus bagi intelijen kami, agen rahasia kami, tentara kami," kata Zelensky.

Zelensky mengatakan, semakin lama Rusia menguasai Zaporizhzhia, semakin besar ancaman nuklir yang dirasakan oleh negara-negara di Eropa.

Baca juga: Ditangkap Pasukan Putin, Tentara Ukraina Justru Menolak Dipulangkan ke Negara Asalnya

Dikutip TribunWow dari rt, menurut pemerintah Rusia, serangan ke Zaporizhizhia justru dapat memicu terjadinya bencana nuklir.

Peringatan ini diberikan oleh Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia.

Nebenzia menjelaskan kepada Dewan Keamanan PBB jika sampai nanti terjadi bencana nuklir maka bukan hanya Ukraina yang menerima dampaknya, tapi beberapa negara Eropa lainnya juga ikut merasakan.

"Serangan kriminal Kiev terhadap fasilitas infrastruktur nuklir mendorong dunia ke ambang bencana nuklir yang akan menyaingi Chernobyl," ungkap Nebenzia, Kamis (11/8/2022).

Nebenzia menjelaskan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir yang ada di Zaporizhizhia adalah yang terbesar di Eropa.

Jika sampai mengalami kerusakan, maka akan mengakibatkan bocornya polusi radioaktif yang akan berdampak ke Ukraina, Rusia, Belarus, Moldova, Romania, hingga Bulgaria.

Nebenzia menyebut dampak tersebut bukanlah skenario terburuk karena bencana nuklir sulit untuk diprediksi.

Berdasarkan keterangan Rusia, pasukan Ukraina telah melakukan serangan artileri hingga drone yang menyasar fasilitas nuklir di Zaporizhizhia.

Di sisi lain, Ukraina menuding Rusia sengaja menempatkan pasukan militer di Zaporizhizhia untuk menyudutkan Ukraina.

Saat ini Rusia dan Ukraina memiliki keterangan berbeda soal kondisi di Zaporizhizhia.

Sementara itu Agensi Internasional Energi Atom (IAEA) Rafael Grossi meminta kepada Rusia dan Ukraina agar IAEA diberikan akses untuk pergi ke Zaporizhizhia guna melakukan pengecekan.

Baca juga: Buka-bukaan soal Perang Informasi, Staf Zelensky Sebut Ukraina Perangi Rusia secara Kreatif

PBB Turun Tangan Beri Peringatan

Badan pengawas nuklir PBB telah menyerukan untuk segera mengakhiri semua aksi militer di dekat pembangkit nuklir Zaporizhzhia Ukraina.

Dilansir TribunWow.com, hal ini dinyatakan setelah PLTN itu terkena tembakan hingga menyebabkan salah satu reaktor ditutup.

Dikhawatirkan bahwa penyerangan ini akan menciptakan risiko bencana nuklir seperti halnya di Chernobyl.

Baca juga: Pengungsi Mariupol Selamat sampai Zaporizhzhia, PBB Sebut Masih Ada Warga Ukraina yang Tertinggal

Dilaporkan The Guardian, Sabtu (6/8/2022), Rafael Mariano Grossi, direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional, mengaku sangat prihatin dengan laporan kerusakan di PLTN Zaporizhzhia.

Ia meminta agar para ahli IAEA untuk diizinkan memeriksa kerusakan sebelum terjadi bencana yang lebih parah.

"Saya sangat prihatin dengan penembakan kemarin di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, yang menggarisbawahi risiko yang sangat nyata dari bencana nuklir yang dapat mengancam kesehatan masyarakat dan lingkungan di Ukraina dan sekitarnya," kata Grossi.

Perusahaan tenaga nuklir Ukraina Energoatom mengatakan serangan itu telah merusak kabel listrik dan memaksa salah satu reaktor berhenti bekerja.

Selain itu juga masih ada risiko kebocoran hidrogen dan zat radioaktif, dan risiko kebakaran yang tinggi.

"Tiga serangan tercatat di lokasi pembangkit, di dekat salah satu blok listrik di mana reaktor nuklir berada," kata operator pembangkit listrik tenaga nuklir milik negara Ukraina Energoatom dalam sebuah pernyataan.

“Ada risiko kebocoran hidrogen dan penyemprotan radioaktif. Bahaya kebakaran tinggi.”

Terkait hal ini, Grossi memberikan peringatan keras agar PLTN tersebut kembali menjadi zona aman demi kepentingan bersama.

"Penembakan itu telah menyebabkan risiko serius bagi pengoperasian pabrik yang aman," ucap Grossi.

"Tindakan militer yang membahayakan keselamatan dan keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir sama sekali tidak dapat diterima dan harus dihindari dengan segala cara."

"Setiap senjata militer yang diarahkan ke atau dari fasilitas akan sama dengan bermain api, dengan konsekuensi yang berpotensi menjadi bencana."

Untuk menanggulangi bencana, Grossi meminta tim IAEA yang terdiri dari pakar keselamatan, keamanan, dan perlindungan, yang dipimpin oleh dirinya sendiri, untuk diizinkan mengunjungi pabrik.

Kondisi area bekas pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, Ukraina saat pasukan militer Rusia datang menyerang.
Kondisi area bekas pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, Ukraina saat pasukan militer Rusia datang menyerang. (YouTube The Sun)

Baca juga: Pemerintah Ukraina Khawatirkan Potensi Bocornya Radiasi Nuklir Akibat Serangan Rusia

Kyiv menuduh pasukan Rusia menyimpan senjata berat di pabrik tersebut, yang mereka sita pada bulan Maret dan terus diduduki.

Moskow, pada gilirannya, menuduh pasukan Ukraina sengaja menargetkan PLTN tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dalam pidato malamnya pada hari Sabtu, sekali lagi menuduh Moskow melakukan terorisme.

"Teroris Rusia menjadi yang pertama di dunia yang menggunakan pembangkit listrik untuk teror," tuding Zelensky.

Diplomat Uni Eropa Josep Borrell mengkritik keras Rusia atas kegiatan militer di sekitar PLTN tersebut.

Ia mengutuk serangan itu dan menyebutnya sebagai pelanggaran serius dan tidak bertanggung jawab terhadap aturan keselamatan nuklir.

Uni Eropa menilai kejadian ini adalah contoh lain dari pengabaian Rusia terhadap norma-norma internasional.

"Uni Eropa mengutuk kegiatan militer Rusia di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia,” kata Josep Borrell, kepala urusan luar negeri Uni Eropa.

"Ini adalah pelanggaran serius dan tidak bertanggung jawab terhadap aturan keselamatan nuklir dan contoh lain dari pengabaian Rusia terhadap norma-norma internasional."

Baca juga: Tentara Rusia Sakit Diduga Kena Radiasi Nuklir Chernobyl, sempat Masuki Zona Terlarang

Efek Radiasi Nuklir jika PLTN Zaporizhzhia Ukraina Diledakkan Rusia

Pihak Rusia berhasil menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia milik Ukraina.

Penyerangan dilakukan sejak Kamis (3/3/2022) malam, disertai sejumlah tembakan misil dari tank lapis baja Rusia.

Dikhawatirkan insiden ini akan mengulang kembali bencana Chernobyl yang terjadi tahun 1986.

Kondisi PLTN Zaporizhzhia di Ukraina sebelum dibombardir tentara Rusia. Ini merupakan PLTN terbesar di Eropa dengan 6 reaktor nuklir yang mampu menghasilkan energi listrik 40-42 miliar kWh.
Kondisi PLTN Zaporizhzhia di Ukraina sebelum dibombardir tentara Rusia. Ini merupakan PLTN terbesar di Eropa dengan 6 reaktor nuklir yang mampu menghasilkan energi listrik 40-42 miliar kWh. (The Verge)

Baca juga: Geger Kabar Rusia akan Invasi Moldova setelah Ukraina, Putin Ingin Bangun Kembali Uni Soviet?

Dilansir The Guardian, Jumat (4/3/2022), PLTN Zaporizhzhia, dibangun antara tahun 1984 hingga 1995.

PLTN ini merupakan pembangkit nuklir terbesar di Eropa dan terbesar kesembilan di dunia.

Disebutkan adanya enam reaktor yang masing-masing menghasilkan 950 MW, dan total output 5.700 MW, energi yang cukup untuk sekitar 4 juta rumah.

PLTN ini menghasilkan seperlima dari listrik Ukraina dan hampir setengah energi yang dihasilkan oleh fasilitas tenaga nuklir negara itu.

Sehingga, apabila PLTN tersebut meledak, dikhawatirkan akan menjadi bencana nuklir terbesar setelah insiden Chernobyl.

Dilansir akun Twitter pribadinya @DmytroKuleba, Jumat (4/3/2022), Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menuturkan bencana PLTN Zaporizhzhia akan 10 kali lebih besar dibanding Chernobyl.

"Tentara Rusia membombardir dari segala sisi ke PLTN Zaporizhzhia, pembangkit nuklir tersebesar di Eropa. Api sudah menyebar. Jika ini meledak, maka akan 10 kali lebih besar dibanding Chernobyl," tulis Dmytro Kuleba.

Diketahui, bencana Chernobyl merupakan insiden ledakan nuklir yang terjadi di PLTN wilayah Pripyat yang ada di kota Chernobyl pada tahun 1986.

Ledakan tersebut melepaskan paparan radioaktif yang tak terkontrol selama 10 hari ke seluruh Eropa.

Hingga saat ini, kawasan Pripyat masih menjadi kota mati yang dilarang untuk didatangi lantaran masih mengandung partikel radioaktif.

Insiden ini menewaskan 28 orang pada hari pertama dan menyebabkan korban meninggal yang tak terhitung jumlahnya.

Korban yang terpapar efek radiasi tersebut tercatat menderita beragam penyakit mematikan bahkan mengalami kelainan.

Efek Paparan Radioaktif pada Manusia

Dikutip TribunWow.com dari atomicarchive.com, Jumat (4/3/2022) radiasi nuklir tersebut bisa menyebabkan berbagai macam dampak pada manusia tergantung dosis paparannya.

Radiasi ringan saja, dalam dosis 5-20 rem, bisa menyebabkan kerusakan DNA pada kromosom sel manusia.

Pada dosis 20-100 rem, bisa menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih, sementara pada 100-200 rem, bisa menyebabkan sakit sedang seperti mutah, diare, dan melemahnya imunitas.

Paparan radiasi pada dosis 200 - 400 rem bisa menyebabkan penyakit serius seperti pendarahan, kerusakan sumsum dan usus hingga kematian pada 10-35 persen populasi yang terkontaminasi.

Sedangkan paparan radiasi di atas 400 rem bisa menyebabkan kematian pada manusia hanya dalam beberapa hari.

Adapun efek lain yang bisa muncul antara lain kerontokan rambut, gangguang sistem darah, kerusakan hati, alat pencernaan, hingga alat reproduksi.

Sementara itu, melalui penelitian pada penduduk yang terkena radiasi bom atom Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945, ditemukan adanya sejumlah efek jangka panjang.

Antara lain kelainan pada darah, katarak dan meningkatnya risiko akan tumbuhnya tumor atau kanker berbahaya.

Disinyalir efek ini akan dirasakan oleh hampir seluruh penduduk Eropa jika PLTN Zaporizhizhia mengalami ledakan.(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Volodymyr ZelenskyKonflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinZaporizhzhia
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved