Polisi Tembak Polisi
2 Bulan Hidup dalam Tekanan, Ini Alasan Bharada E Berbohong soal Pembunuhan Brigadir J
Kuasa hukum Bharada E yang baru mengungkapkan alasan kliennya sempat berbohong soal kasus pembunuhan Brigadir J di rumah singgah Irjen Sambo.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Richard Eliezer alias Bharada E sempat memberikan sejumlah keterangan palsu seputar kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Bharada E sempat berbohong mengaku dirinya terlibat baku tembak melawan Brigadir J.
Dikutip TribunWow dari YouTube tvOnenews, diketahui ada alasan tertentu mengapa Bharada E berbohong soal kasus pembunuhan Brigadir J.
Baca juga: Keluarga Brigadir J Tanggapi Surat dari Bharada E, Terungkap Kondisi Memilukan sang Ibu
Hal ini diungkapkan oleh kuasa hukum Bharada E yang baru yakni Deolipa Yumara.
Deo mengiyakan bahwasanya Bharada E sebelum berganti pengacara telah memberikan keterangan palsu mulai dari ke tim kuasa hukum hingga Komnas HAM.
"Keterangan omong kosong tidak benar," ujar Deo.
"Dia berada di dalam tekanan oleh masa lalu," katanya.
Deo menjelaskan, selama 1-2 bulan belakangan hingga hari kejadian, Bharada E berada di bawah tekanan kendali struktural.
"Apa kata perintah pimpinan dijalankan," jelas Deo.
Deo mengatakan, tekanan diberikan oleh pimpinan Bharada E dan mereka yang menjadi orang suruhan sang pimpinan.
Tidak dijelaskan siapa pimpinan yang dimaksudkan oleh Deo.
"Pimpinan utama lah, masa harus dijelaskan," kata dia.
Namun diketahui jabatan terakhir yang dipegang oleh Bharada E adalah sopir keluarga besar mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Lebih dari 1 Orang Saksikan Tewasnya Brigadir J
Bharada E juga mengaku ada lebih dari satu orang yang menyaksikan momen pembunuhan Brigadir J.