Polisi Tembak Polisi
Jelang Autopsi Brigadir J, Mobil Mencurigakan Lintasi Area Pemakaman, Ini Kata Saksi yang Berjaga
Ormas yang menjaga kawasan pemakaman Brigadir J mengatakan adanya kendaraan misterius yang melintas.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Sebuah kendaraan mencurigakan disebut telah melintas di sekitar area pemakaman Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada Kamis (22/7/2022) hampir tengah malam.
Dilansir TribunWow.com, fakta ini diungkap oleh Pendeta Royanto Situmorang, pembina Ormas Pemuda Batak Bersatu (PBB) yang berjaga di lokasi.
Sebagai informasi, makam Brigadir J di di TPU Desa Suka Makmur, Simpang Yanto Unit 1 Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, kini dijaga 24 jam.
Baca juga: Rela Jaga Makam Brigadir J Siang Malam, Koordinator Ormas PBB: Kematian Dia Sangat Menyayat Hati
Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya pencurian atau perusakan jasad Brigadir J yang akan diautopsi ulang.
Adapun autopsi atau ekshumasi tersebut rencananya akan digelar pekan depan dan melibatkan 7 orang dokter forensik independen.
Namun sebelum ekshumasi dilaksanakan, Ormas PBB mengalami kejanggalan saat berjaga di hari Kamis.
Menurut Royanto, ia dan rekan-rekannya memergoki ada sebuah mobil yang melintas pada sekitar pukul 23.00 WIB.
"Tidak tau siapa pemilik mobil ini, jadi kita tidak bisa konfirmasi, malam sekitar 11 lewat," kata Royanto dilansir TribunJambi.com, Jumat (22/7/2022).
Sebagai informasi, lokasi makam tersebut berada di wilayah perkebunan yang tidak digunakan untuk berlalu-lalang.
Kendaraan yang lewat biasanya memang bertujuan untuk melakukan ziarah di makam tersebut.
Namun, mobil jenis Toyota Agya berwarna kuning itu hanya melintas sehingga menimbulkan kecurigaan dari pihak Ormas.

Baca juga: Cek DNA, Baju Terakhir Brigadir J Disita Polisi, Berikut Kata Aparat soal Ponsel yang Diklaim Hilang
Royanto menegaskan bahwa kendaraan tersebut bukanlah milik penduduk wilayah sekitar.
"Kita tidak tau, kalau dari Pemuda Batak Bersatu atau pihak kepolisian tentunya kami kenal, karena dari Kapolsek Sungai Bahar sudah kenal semua, dan pasti berkoordinasi, ini tidak ada," tegas Royanto.
Sebelumnya, Royanto dan rekan-rekan seorganisasinya secara sukarela melakukan pengawasan di makam Brigadir J.
Kenal dekat dengan mendiang, pendeta tersebut ingin berperan aktif agar kasus dugaan pembunuhan rekannya terungkap.
"Kita akan jaga sampai proses autopsinya berlangsung," tegas Royanto dilansir kanal YouTube Tribun Jambi, Jumat (22/7/2022).
"Yang jelas kami mengharapkan bahwa di sinilah nanti akan terbukti, menjadi bukti paling utama penyebab kematian Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua," pungkasnya.
Selama 24 jam, Ormas PBB bersama keluarga dan kepolisian dari Polsek Sungai Bahar piket bergantian menjaga makam.
"Pengawasan ini kita lakukan setiap hari, baik siang maupun juga malam hari," kata Royanto.
"Persiapan kita dari lampu penerangan untuk malam hari, supaya nanti ketika kita melakukan penjagaan bisa semua terlihat dengan baik."
Baca juga: Terungkap 7 Keanehan Kasus Brigadir J, Kondisi Jenazah hingga Keberadaan Irjen Ferdy Sambo
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 01.50:
7 Keanehan Kasus Brigadir J
Sebelumnya, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyebut ada sejumlah hal mengganjal pada kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022).
Dilansir TribunWow.com, Wakil Koordinator KontraS Rinvalee Anandar menyampaikan adanya tujuh keanehan melalui keterangan tertulis, Kamis (14/7/2022).
Seperti dilaporkan Kompas.com, kejanggalan pertama adalah adanya jeda yang cukup lama dari awal kejadian hingga pengungkapan ke publik.
"Terdapat disparitas waktu yang cukup lama," ujar Anandar.
Baca juga: Akui 3 Polisi Intimidasi Jurnalis di Sekitar Rumah Irjen Ferdy Sambo, Mabes Polri Minta Maaf
Dikutip dari Tribunnews.com, baku tembak yang diduga terjadi antara Brigadir J dengan Bharada E terjadi pada Jumat (8/7/2022) dan terungkap pada Senin (11/7/2022).
Kejanggalan kedua adalah adanya keterangan yang berubah-ubah dari pihak kepolisian.
Awalnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Ahmad Ramadhan menyebut Brigadir J tak terima ditegur Bharada E.
Namun kemudian, ia mengatakan Brigadir J diduga melecehkan istri Irjen Ferdy Sambo dan melakukan penodongan pistol.
Ketiga, pihak keluarga mengaku menemukan luka sayatan di bagian tubuh Brigadir J.
Selain itu, KontraS juga menyinggung mengenai perbedaan keterangan polisi dengan keluarga mengenai kondisi jenazah Brigadir J.
Pihak keluarga yang mengamati kondisi jenazah mengatakan ada satu luka tembak di tangan, dua luka di dada,dan satu luka tembak lainnya di bagian leher.
Disebutkan juga adanya luka sayatan bekas senjata tajam di mata, hidung, mulut, dan kaki.
"Hal ini berlainan dengan keterangan kepolisian yang menyebutkan bahwa terdapat tujuh luka dari lima tembakan," beber Anandar.

Baca juga: Soroti Senjata Glock 17 yang Dipakai Bharada E Tembak Brigadir J, Pengamat: Jadi Aneh Semuanya
Bahkan, keluarga sempat kesulitan karena dilarang melihat kondisi jenazah.
"(Kejanggalan keempat) keluarga sempat dilarang melihat kondisi jenazah," imbuh Anandar.
Kemudian, kejanggalan kelima adalah karena tidak adanya CCTV yang merekam kejadian tersebut.
Pasalnya, kamera pengawas di sekitar lokasi dikabarkan telah mati dua minggu sebelum kejadian.
Selain itu, Ketua RT setempat, Irjen Pol (Purnawirawan) Seno Sukarto, sama sekali tidak diberitahu soal kejadian tersebut.
Seno Sukarto juga mengaku tak mendengar ambulans saat kejadian atau dimintai izin ketika diadakan olah TKP.
Kejanggalan ketujuh yakni keberadaan Irjen Ferdy Sambo pada saat peristiwa kejadian yang belum jelas diungkapkan.
Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo disebut tak berada di kediamannya saat insiden baku tembak tersebut.
"Jadi waktu kejadian penembakan tersebut Pak Sambo, Pak Kadiv, tidak ada di rumah tersebut," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi Tribunnews, Senin (11/7/2022).
Irjen Ferdy Sambo disebut sedang melakukan tes PCR saat kejadian berlangsung.
"Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test," ujar Ahmad Ramadhan. (TribunWow.com/Via)
Sebagian artikel ini diolah dari TribunJambi.com dengan judul "Mobil Mencurigakan Terlihat di Pemakaman Brigadir Yosua"