Polisi Tembak Polisi
Akui 3 Polisi Intimidasi Jurnalis di Sekitar Rumah Irjen Ferdy Sambo, Mabes Polri Minta Maaf
Mabes Polri meminta maaf atas tindakan intimidasi yang dilakukan tiga anggotanya terhadap jurnalis pada Kamis (14/7/2022).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Mabes Polri membenarkan bahwa tiga sosok orang tak dikenal (OTK) yang telah melakukan intimidasi pada jurnalis adalah anggotanya, Kamis (14/7/2022).
Dilansir TribunWow.com, dari Tribunnews.com, pihaknya pun meminta maaf atas insiden yang terjadi di sekitar rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Permohonan maaf tersebut disampaikan oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Baca juga: Saat Ferdy Sambo Peluk Kapolda Metro di Tengah Kasus Penembakan, Fadil Imran: Saya Beri Support
"Saya didampingi oleh Karo Provos dan Karo Penmas, saya selaku Kadiv Humas mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas peristiwa yang terjadi, yang kemarin, kemarin malam kebetulan menimpa dua teman media yaitu dari detik maupun CNN," ujar Dedi Prasetyo, Jumat (15/7/2022).
Menyayangkan kejadian tersebut, Dedi Prasetyo menyebut bahwa hal ini bertentangan dengan instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Sekali lagi saya menyesalkan kejadian tersebut dan hasil diskusi pada pagi hari ini kami komitmen sesuai arahan dari Bapak Kapolri merupakan organisasi yang terbuka," jelasnya.
Pihaknya mengakui bahwa kejadian serupa tak hanya sekali dua kali terjadi di masa lalu.
Namun, Polri hingga kini terus berupaya untuk untuk melakukan pencegahan agar insiden ini tak akan lagi terulang.
"Kami sudah punya pengalaman bagaimana kami komunikasi dengan teman-teman media di tahun 2018 di tahun 2019 kejadian-kejadian seperti ini pun juga pernah terjadi, bahkan lebih keras lagi, kita harapkan kejadian seperti ini untuk tidak terjadi dan kita dedikasi bersama-sama, kita duduk bersama-sama," tutur Dedi Prasetyo.
Baca juga: Cerita Ketua RT soal Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo, Merasa Geram karena Ini: Saya Dianggap Apa
Pelaku intimidasi itu pun sudah diketahui identitasnya dan kini sedang diproses oleh Provos.
Dedi Prasetyo pun berjanji bahwa anggota polisi yang melakukan pelanggaran tersebut akan ditindak dengan tegas dan mendapatkan sanksi.
"Hari ini kami diskusi dan komitmen dengan Polri, anggota yang melakukan intimidasi kepada teman-teman jurnalis yang melaksanakan tugas sudah diketemukan dan akan ditindak tegas oleh Karo Provos, nanti hasilnya pun akan saya informasikan," tegas Dedi Prasetyo.
Pernyataan ini disampaikan setelah sebelumnya muncul kecaman dari Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) terkait kasus ini.
"KKJ mengecam tindakan intimidasi yang dialami Jurnalis CNNIndonesia.com dan 20Detik oleh tiga pria saat meliput kasus penembakan Brigadir J di komplek polri duren tiga dekat rumah Kadiv Propam," ucap Koordinator KKJ Erick Tanjung, Kamis (14/7/2022).
Kemudian, ia mendesak pengusutan secara tuntas karena hal ini dinyatakan telah melanggar Undang-Undang Pers Pasal 18 ayat 1 UU Nomor 44 tahun 1999.
"Mendesak Kapolri dan Kapolda Metro Jaya mengusut kasus tersebut karena intimidasi terhadap jurnalis saat melakukan kerja-kerja jurnalistik," ungkap Erick.
Baca juga: 3 Fakta Sikap Brigadir J, Dinilai Aneh Mendadak Berani Melecehkan hingga Dipercaya Irjen Ferdy Sambo
3 OTK Intimidasi Jurnalis
Sebelumnya, dikabarkan aksi intimidasi dilakukan oleh tiga orang tak dikenal (OTK) kepada dua orang wartawan yang tengah melakukan liputan di tempat kejadian perkara (TKP) penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Intimdasi terjadi saat ketiga OTK tersebut mendatangi dua wartawan yang sedang mewawancarai seorang warga di sekitar rumah singgah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di komplek rumah dinas Polri di Duren Tiga Jakarta Selatan, Kamis (14/7/2022).
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, tanpa alasan yang jelas, ketiga OTK ini melakukan penggeledehan terhadap dua wartawan tersebut sekaligus menghapus video dan foto liputan mereka.
Ketiga pria tak dikenal yang melakukan intimidasi memiliki ciri yang serupa mulai dari berpakaian hitam, berbadan tegap dan berambut cepak.
Wartawan korban intimidasi yang tak ingin namanya disebutkan menjelaskan bahwa ia didatangi oleh para OTK ketika dirinya mewawancarai saksi bernama Asep selaku petugas kebersihan.
"Ketemu lah Pak Asep lah di pertigaan tuh di pinggir jalan. Oh iya saya Pak Asep, oh ya udah. Sambil wawancara tuh sempat ada orang nyamperin, manggil si Pak Asep, terus ya udah kita lanjut wawancara tuh sama Pak Asep sambil videoin segala macam," ucap wartawan tersebut.
Pada saat wawancara berjalan, datang tiga pria berbaju hitam merebut handphone kedua wartawan dan menghapus foto hingga video hasil liputan.
Tas kedua wartawan ini juga tak luput ikut digeledah.
"Pas udah agak jauh, disamperin lagi tuh bertiga. Langsung 'sini mana handphonenya mana handphonenya.' Langsung dihapus-hapusin (videonya). Ada 3 video," ucap sang wartawan.
Di sisi lain, belum lama ini, Irjen Pol (Purnawirawan) Seno Sukarto selaku Ketua RT di rumah singgah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo sempat ikut mengomentari soal kasus penembakan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Seno menjelaskan bagaimana masih belum jelas apakah jenazah Brigadir J diangkut pakai mobil pribadi dari tempat kejadian perkara (TKP) atau tidak, karena berdasarkan kesaksian satpam tidak ada ambulans yang masuk ke komplek rumah dinas Polri di Duren Tiga Jakarta Selatan seusai insiden baku tembak terjadi.
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, info terbaru, kini Seno didatangi oleh dua anggota dari Mabes Polri.
Baca juga: Minta Polri Terbuka soal Insiden Brigadir J, Irjen Napoleon Sebut Kasus Mudah: Penyidik Biasa Bisa
Menurut keterangan istri Seno yakni Sri Suparti, dua polisi yang mendatangi Brigadir J diketahui datang untuk meminta izin melakukan pengusutan kasus di sekitar TKP.
"Ya kan, minta ini, minta izin. Dari mabes kan, kesini harus izin (saat melakukan olah TKP)," kata Sri Suparti saat ditemui di kediamannya, Kamis (14/7/2022).
Sri menyampaikan, tidak ada yang aneh dari kedatangan polisi dari Mabes Polri.
Seno juga menyambut baik kedatangan para anggota.
Sri turut menjelaskan sampai saat ini belum ada informasi baru lagi dari suaminya terkait kasus penembakan Brigadir J.(TribunWow.com/Via/Anung)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Desak Pimpinan Polri Usut Intimidasi Wartawan, Komite Keselamatan Jurnalis : Ada Upaya Melawan Hukum", dan "Polisi Minta Maaf Ada Anggotanya Intimidasi Jurnalis di Rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/kadiv-humas-polri-irjen-dedi-prasetyo-soal-irjen-ferdy-sambo.jpg)