Konflik Rusia Vs Ukraina
Gadis 10 Tahun Tewas Mengenaskan Diserang Tentara Ukraina, Kakek Korban: Lihatlah Darah di Mana-mana
Seorang gadis berusia 10 tahun tewas terkena serangan pasukan militer Ukraina ketika tengah duduk-duduk di depan rumahnya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Pasukan Moskow kini berada di atas angin setelah berhasil mengisolasi kota Severodonetsk di Luhanks.
Panglima militer Ukraina, Valeriy Zaluzhny, mengatakan Rusia telah memusatkan pasukan serangan utamanya di utara wilayah Luhansk.
Bahkan, pasukan tersebut kini telah berusaha menyerang secara serentak dari sembilan arah.
"Perjuangan sengit untuk wilayah Luhansk berlanjut," kata Valeriy Zaluzhny dalam sebuah pesan online, Rabu (15/6/2022).
Baca juga: Gubernur Luhansk Ungkap Alasan Ukraina Mundur dan Serahkan Severodonetsk ke Pasukan Rusia
Ia mengatakan bahwa Rusia menggunakan pesawat, granat berpeluncur roket, dan artileri.
Hal ini sejalan dengan penilaian Barat baru-baru ini bahwa Ukraina timur yang kini menjadi target utama Kremlin, dapat segera jatuh ke tangan Rusia jika dinamika saat ini berlanjut.
Saat Barat mempercepat pengiriman senjata, Kyiv telah berjanji untuk terus berperang dengan harapan bahwa pertempuran di timur akan menjauhkan Rusia dari negara lain.
Dilansir TribunWow.com dari BBC, Selasa (14/6/2022), dilaporkan sekitar 70 persen wilayah kota Severodonetsk yang juga terletak di Luhanks telah berada di bawah kendali Rusia.
Pertempuran sengit terjadi selama berminggu-minggu, di mana merebut Severodonetsk telah menjadi tujuan militer utama bagi Rusia.
Dengan mengambil Severodonetsk dan kota terdekatnya Lysychansk, Moskow akan mendapat kendali atas seluruh wilayah Luhansk, yang sebagian besar sudah dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia.
Melalui pernyataan di Telegram, Gubernur Provinsi Luhanks, Serhiy Haidai menuliskan bahwa ketiga jembatan menuju Severodonetsk telah hancur.
Ia menyebut penduduk yang tersisa di kota itu dipaksa untuk bertahan hidup dalam kondisi yang sangat sulit.
Pasalnya, pasukan Rusia diklaim telah menghancurkan infrastruktur gas, air dan listrik kota itu, di samping apa yang dia sebut 'masalah besar' dengan perawatan medis.
"Semua jembatan telah hancur, jadi sayangnya tidak mungkin membawa apa pun ke kota hari ini," kata Haidai dilansir Newsweek, Selasa (14/6/2022).
Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky menggambarkan korban jiwa dalam pertempuran di kota itu sebagai kondisi yang mengerikan.
Ia mengatakan pasukan Ukraina, telah memerangi pasukan Rusia di setiap meter secara harafiah.
"Pasukan Ukraina yang tersisa di kota itu harus menyerah atau mati," kata Eduard Basurin, seorang perwakilan militer dari Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri sendiri.
"Divisi Ukraina yang ada (di Severodonetsk) akan ada selamanya."
Seorang pejabat tinggi Rusia mengatakan tujuan Moskow adalah untuk melindungi republik rakyat Donetsk dan Luhansk yang dideklarasikan sendiri.
"Secara umum, perlindungan republik adalah tujuan utama dari operasi militer khusus," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip oleh kantor berita RIA Novosti. (TribunWow.com/Anung/Via)