Konflik Rusia Vs Ukraina
Gadis 10 Tahun Tewas Mengenaskan Diserang Tentara Ukraina, Kakek Korban: Lihatlah Darah di Mana-mana
Seorang gadis berusia 10 tahun tewas terkena serangan pasukan militer Ukraina ketika tengah duduk-duduk di depan rumahnya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Bahwa kami akan kembali berkat taktik kami, berkat peningkatan pasokan senjata modern."
Moskow mengatakan Minggu pagi bahwa Luhansk sekarang berada di bawah kendali Rusia setelah perebutan Lysychansk.
Pasukan Rusia sekarang dapat berkonsentrasi di wilayah tetangga Donetsk, di mana Kyiv masih menguasai sebagian besar wilayah.

Baca juga: Zelensky Umumkan Serangan Dahsyat Rusia, Bocah 10 Tahun Jadi Korban hingga Lysychanks Dikuasai
Staf Umum Ukraina dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di Facebook pada hari Minggu, mengonfirmasi bahwa pasukan Ukraina terpaksa mundur dari kota timur Lysychansk.
"Setelah pertempuran sengit untuk Lysychansk, Pasukan Pertahanan Ukraina terpaksa mundur dari posisi dan garis mereka yang diduduki," kata pernyataan itu.
"Kami melanjutkan perjuangan. Sayangnya, kemauan baja dan patriotisme tidak cukup untuk sukses, sumber daya material dan teknis diperlukan."
Rusia sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka telah sepenuhnya merebut wilayah Luhansk.
Perebutan wilayah itu menjadi satu dari antara beberapa tujuan utama perang Rusia.
Moskow berhasil mendesak setelah berminggu-minggu hanya mendapat kemajuan yang lambat.
Setelah ini, Rusia mengalihkan fokus medan perang ke wilayah tetangga Donetsk, di mana Kyiv masih menguasai wilayah yang cukup besar.
Baca juga: Berhasil Rebut Lysychansk, Komandan Chechnya Bongkar Strategi yang Berhasil Buat Ukraina Kocar-Kacir
Rusia Serentak Menyerang dari 9 Arah
Sebelumnya, Rusia dikabarkan memulai serangan besar-besaran dari sembilan arah di wilayah Luhanks, Ukraina.
Pejabat militer Ukraina mengatakan bahwa pertarungan sengit masih berlangsung untuk mempertahankan wilayah.
Sementara itu, kota penting Severodonetsk di Luhansk dilaporkan hampir jatuh ke tangan pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dilansir TribunWow.com dari Reuters, Rabu (16/6/2022), tampaknya Rusia menunjukkan perkembangan signifikan dalam invasinya ke Ukraina.