Konflik Rusia Vs Ukraina
Ternyata Warga Rusia, Ayah dari Gadis 7 Tahun yang Luka akibat Serangan di Ibukota Ukraina Mengamuk
Anak tujuh tahun yang terluka akibat serangan pasukan Putin ternyata warga Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Anton Herashchenko, penasihat kepala Kementerian Dalam Negeri mengumumkan di Telegram, bahwa ibu gadis itu, Ekaterina Volkova, juga terluka parah.
Wanita tersebut berhasil diselamatkan dari puing-puing setelah terjebak di bawah lempengan beton selama hampir tiga jam.
Dalam sebuah video yang beredar luas di Twitter, ayah anak itu dengan marah menunjukkan kepada anggota pers paspor istrinya Ekaterina.
Dikatakan bahwa dia lahir di Rusia dan memegang kewarganegaraan ganda, menekankan bahwa Rusia tidak hanya menyerang Ukraina, tetapi juga mereka sendiri.
Walikota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan serangan itu adalah upaya Moskow untuk "mengintimidasi" Ukraina menjelang KTT para pemimpin G7 tahun ini.
Pertemuan yang berlangsung antara 26-28 Juni di Pegunungan Alpen Bavaria, dilakukan untuk mengumpulkan para pemimpin dunia guna membahas rencana lebih lanjut untuk memberikan bantuan, baik keuangan dan militer, untuk membantu Ukraina mempertahankan diri terhadap invasi Putin yang sedang berlangsung.
Baca juga: Putin Disebut Anak Bermasalah sejak Kecil, Guru dan Sahabat Ungkap Kisah Hidup Presiden Rusia
Evakuasi Gadis 7 Tahun yang Tertimbun Reruntuhan
Total terdapat satu orang tewas dan lima luka-luka akibat serangan pasukan militer Rusia ke Ibu Kota Ukraina, Kiev/Kyiv pada Minggu (26/6/2022).
Dalam insiden ini korban yang meninggal adalah seorang ayah berusia 37 tahun, sementara itu istri dan anaknya yang bernama Zhenya (7) turut menjadi korban serangan mengalami luka-luka.
Dikutip TribunWow.com dari Thesun, beredar video menampilkan petugas berwenang mengevakuasi Zhenya yang tertimbun reruntuhan.
Baca juga: Merangkak agar Bisa Kabur, Nenek 70 Tahun di Ukraina Dihajar Tentara Rusia karena Tolak Lakukan Ini
Dalam video tersebut tampak Zhenya ditandu oleh sejumlah petugas berwenang keluar dari puing-puing bangunan.
Selama ditandu, Zhenya tampak diam tak bergerak.
Menurut keterangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Zhenya adalah seorang warga negara Rusia yang sedang tinggal di Ukraina.
"Dia tidak terancam oleh apapun di negeri kami, dia sepenuhnya aman hingga akhirnya Rusia memutuskan bahwa saat ini semua sama-sama berbahaya untuk mereka, wanita, anak-anak, taman kanak-kanak, pemukiman, rumah sakit, jalur kereta," ujar Zelensky.

Anggota parlemen Ukraina, Oleksiy Goncharenko melaporkan total ada 14 misil yang diluncurkan oleh Rusia ke wilayah Kyiv.