Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Menolak Bergabung dalam Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir Internasional, Isyarat Bahaya?

Rusia menolak menandatangani perjanjian internasional PBB yang melarang penggunaan senjata nuklir.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube BBC NEWS
Presiden Rusia Vladimir Putin hadir di Moskow, Rusia dalam acara perayaan aneksasi Crimea, Ukraina, 18 Maret, 2022. Terbaru, Rusia menyatakan menolak bergabung dalam perjanjian pelarangan senjata nuklir internasional, Jumat (24/6/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menegaskan Rusia tidak akan bergabung dengan Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir (TPNW), Jumat (24/6/2022).

Dilansir TribunWow.com dari TASS, pernyataan ini disinyalir menjadi sebuah tanda bahaya di tengah konflik yang memanas dengan Ukraina dan NATO.

Pasalnya, dengan sikap tersebut, Rusia seolah mengisyaratkan akan menggunakan senjata pemusnah massal itu di masa depan.

Baca juga: Bergelimang Darah, Pengawal Putin yang Ditugasi Membawa Kode Nuklir Rusia Ditemukan Hampir Tewas

Adapun komentar mengenai hal ini diutarakan Zakharova setelah selesainya konferensi pertama negara-negara peserta TPNW.

Menurutnya, kemajuan dari perjanjian itu justru memperdalam perpecahan antar negara dan melemahkan rezim Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (perjanjian yang membatasi kepemilikan senjata nuklir).

"Sehubungan dengan keinginan untuk menempatkan secara permanen upaya universalisasi TPNW, sebagaimana dicatat dalam dokumen akhir konferensi, kami menekankan: Rusia tidak bermaksud untuk bergabung dengan perjanjian ini dan percaya bahwa perjanjian itu tidak menetapkan standar universal apa pun: tidak sekarang atau di masa depan," tutur Zakharova.

Menurutnya, Moskow terus berpegang teguh pada pendirian bahwa pengembangan TPNW terlalu dini, keliru dan pada kenyataannya, kontraproduktif.

Perjanjian ini tidak melakukan apa pun untuk mengurangi risiko nuklir yang berkembang dan tidak membawa umat manusia selangkah lebih dekat ke tujuan yang dinyatakan di dalamnya.

Selain itu, pendekatan yang ditetapkan dalam TPNW hanya mengarah pada peningkatan kontradiksi antara negara-negara nuklir dan non-nuklir.

"(Perjanjian) itu tidak memperhitungkan situasi militer-politik dan militer-strategis dan bertentangan dengan prinsip bahwa perlucutan senjata nuklir harus dilakukan sedemikian rupa sehingga akan mengarah pada 'peningkatan tingkat keamanan untuk semua'," tutur Zakharova.

"Kami tidak melihat cara yang realistis untuk menerapkan - atau tindakan praktis untuk secara langsung mengurangi senjata nuklir," lanjut diplomat itu.

Tanda peringatan bahaya nuklir di wilayah terlarang Chernobyl, Ukraina, Jumat (1/4/2022).
Tanda peringatan bahaya nuklir di wilayah terlarang Chernobyl, Ukraina, Jumat (1/4/2022). (Capture YouTube Reuters)

Baca juga: London Jadi Kota Pertama yang Dibom jika PD III Pecah, Jenderal Rusia Ungkap Strategi Kalahkan NATO

Dengan tegas, Zakharova menyatakan Rusia tak akan menandatangani perjanjian semacam itu sampai kapan pun.

"Rusia, seperti semua negara lain dengan potensi nuklir militer, tidak mengambil bagian dalam konferensi negara-negara peserta TPNW dan tidak berniat untuk melakukannya di masa depan," tegas Zakharova.

"Kami juga tidak berencana untuk membangun kerja sama dengan struktur tambahan yang dibuat. sebagai bagian dari interaksi peserta TPNW untuk melaksanakannya," pungkasnya.

Sebagai informasi, TPNW merupakan perjanjian pelarangan penggunaan senjata nuklir yang diprakarsai Kantor Urusan Perlucutan Senjata (Office for Disarmarment Affairs) PBB.

Halaman
123
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaRusiaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyNuklirNATO
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved