Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Diduga Mata-mata Kiriman Putin, Warga Rusia di Inggris Ditangkap di Bandara atas Dugaan Sabotase

Seorang warga Rusia yang diduga agen rahasia Putin ditangkap di bandara Gatwick.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube Daily Mail
Presiden Rusia Vladimir Putin saat memberikan ucapan selamat kepada rakyat Rusia, 13 Juni 2022. 

Melalui unggahan tersebut, sang agen diminta untuk meyakinkan masyarakat bahwa Rusia membawa tujuan damai.

Untuk melakukan ini, warga Kyiv itu ditugaskan membuat lebih dari 20 media online yang berisi pembenaran agresi bersenjata Federasi Rusia.

Selain itu, cuplikan-cuplikan palsu tentang Angkatan Bersenjata Ukraina dipublikasikan dalam upaya untuk mengacaukan situasi negara.

Adapun total audiens sumber daya ini berjumlah lebih dari 2,2 juta pengguna per bulan.

Sebagai hasil dari penggerebekan resmi, SBU menemukan dan menyita peralatan komputer, flash drive, perangkat seluler, dan dokumen yang mengkonfirmasi aktivitas ilegal itu.

Penyelidik SBU dikabarkan telah menahan agen tersebut berdasarkan Bagian 3 Pasal 436-2 KUHP Ukraina terkait dengan propaganda perang.

Pasal ini memberikan hukuman penjara hingga lima tahun dengan kemungkinan penyitaan properti.

Sebelumnya, konflik siber yang terjadi akibat perang antara Ukraina dan Rusia disebut-sebut masih berpotensi semakin meningkat.

Peringatan ini disampaikan oleh Rob Joyce selaku Direktur Keamanan Siber di Agensi Keamanan Nasional alias National Security Agency (NSA) Amerika Serikat (AS).

Sampai saat ini, belum pernah terjadi serangan siber besar-besaran oleh Rusia.

Baca juga: Rusia Mulai Bagikan Paspor untuk Warga Ukraina, Putin Diduga Sengaja Percepat Strategi Penjajahan

Baca juga: Ulangi Insiden Mariupol, Rusia Serang Warga yang Berlindung di Pabrik Kimia Azot Ukraina Timur

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, kendati demikian Joyce mengaku khawatir akan terjadinya serangan siber dari Rusia.

"Saya masih sangat khawatir tentang ancaman yang muncul dari kondisi Rusia-Ukraina," kata Joyce.

Joyce sendiri terkejut karena Rusia tidak serta merta melakukan serangan siber besar-besaran untuk melumpuhkan infrastruktur Ukraina di tengah konflik ini.

Menurut Joyce, serangan siber tidak dilakukan sekali dalam skala besar namun secara terus menerus.

Ia mengungkit bagaimana Rusia menyebarkan sembilan jenis virus yang dapat menghapus sistem komputer.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyInggrisAmerika Serikat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved