Konflik Rusia Vs Ukraina
Ulangi Insiden Mariupol, Rusia Serang Warga yang Berlindung di Pabrik Kimia Azot Ukraina Timur
Serangan Rusia telah menyebabkan kebakaran besar di sebuah pabrik kimia di kota Severodonetsk Ukraina di mana pertempuran tanpa henti berkecamuk.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Serangan Rusia telah menyebabkan kebakaran besar di sebuah pabrik kimia di kota Severodonetsk Ukraina di mana pertempuran tanpa henti berkecamuk.
Otoritas setempat, Sergei Haidai mengatakan kepada TV Ukraina bahwa kebakaran hari Sabtu (11/6/2022) dimulai setelah kebocoran puluhan ton minyak dari radiator yang rusak di pabrik Azot.
Seperti halnya di Pabrik Baja Azovtal Mariupol bulan lalu, ratusan warga sipil juga dilaporkan masih berlindung di pabrik tersebut.

Baca juga: 200 Mayat Ditemukan di Bunker Gedung di Mariupol, Berikut Kondisi Terkini Perang Rusia dan Ukraina
Baca juga: Kembali Evakuasi Warga Ukraina di Pabrik Baja Azovtal, Sekjen PBB: Mengeluarkan Orang dari Neraka
Dilansir TribunWow.com dari BBC, Minggu (12/6/2022), wilayah Severodonetsk telah menjadi titik fokus upaya Rusia untuk maju di Ukraina timur.
Pertempuran telah berlangsung lebih dari tiga bulan, dengan upaya awal Rusia untuk merebut kota-kota besar termasuk ibu kota Kyiv tersendat.
Sekarang, Rusia malah mencoba untuk merebut wilayah Luhansk dan Donetsk, wilayah industri yang sebagian besar secara kolektif dikenal sebagai Donbas.
Merebut Severodonetsk dan kota kembarnya Lysychansk akan membawa Rusia lebih dekat ke tujuannya karena akan memberi mereka kendali atas Luhansk.
Adapun, dalam pernyataannya, Haidai mengakui sebagian besar Severodonetsk sekarang berada di tangan Rusia.
Hal ini senada dengan pernyataan Militer Rusia yang mengatakan bahwa semua daerah pemukiman Severodonetsk sekarang berada di bawah kendalinya.
"Pabrik kimia Azot telah berada di bawah pengeboman berat selama berjam-jam," kata Haidai pada hari Sabtu (11/6/2022).
Dia tidak mengatakan apakah ada korban jiwa dan apakah kobaran api itu kemudian padam.
Namun, pejabat Ukraina itu memperkirakan bahwa sebanyak 800 warga sipil bersembunyi di tempat perlindungan bom bawah tanah di pabrik Azot.
Menggambarkan situasi saat ini di Severodonetsk, Haidai mengatakan itu sulit, tetapi masih terkendali.
"Tentara kita menang dalam pertempuran jalanan, tapi sayangnya, artileri musuh hanya membongkar- lantai demi lantai rumah-rumah yang digunakan oleh pasukan kita sebagai tempat perlindungan," tutur kepala daerah Luhansk tersebut.
"Jadi, ketika kami mendorong musuh keluar dari satu jalan, mereka mulai menggunakan tank dan artileri mereka untuk menghancurkan daerah itu dari rumah ke rumah."