Konflik Rusia Vs Ukraina
Pengakuan Tak Terduga Tentara Rusia yang Menolak Bertempur ke Ukraina: Kami seperti Kucing Buta
Seorang tentara Rusia bernama Sergey (bukan nama sebenarnya) memberikan pengakuan mengejutkan soal invasi ke Ukraina.
Editor: Atri Wahyu Mukti
Perintah yang dia dapatkan adalah latihan militer.
Selang satu bulan kemudian, 24 Februari, dia diperintahkan melintasi perbatasan karena pada hari itu Rusia melancarkan invasi ke Ukraina.
Tanpa berlama-lama, unitnya mendapat serangan dari pasukan Ukraina.
Saat mereka rehat sejenak pada malam hari di sebuah lahan pertanian yang ditinggalkan pemiliknya, komandan berkata, "Sebagaimana mungkin kalian ketahui sekarang, ini bukanlah lelucon."
Sergey mengaku dia benar-benar terkejut.
"Pikiran pertama saya saat itu 'Ini benar-benar terjadi? Ini benar-benar terjadi pada saya?!"
Menurut Sergey, unitnya terus-menerus digempur baik saat bergerak maupun rehat sejenak pada malam hari.
Di unitnya, 10 prajurit tewas dan 10 lainnya luka-luka.
Hampir semua rekannya berusia di bawah 25 tahun.
Baca juga: Rusia Sebut Janji AS-Jerman Kirim Rudal dan Sistem Roket ke Ukraina bak Menuang Bahan Bakar ke Api
Dia mendengar sendiri betapa tidak berpengalamannya para prajurit Rusia sampai mereka "tidak tahu cara menembak serta tidak bisa membedakan ekor dan kepala mortir".
Iring-iringan pasukan Rusia yang melintasi bagian utara Ukraina tercerai-berai hanya dalam empat hari setelah jembatan yang akan mereka lalui meledak sehingga menewaskan sejumlah serdadu di depan Sergey.
Sergey mengungkapkan pengalaman traumatisnya ketika harus mendahului rekan-rekan serdadu yang terjebak di dalam kendaraan terbakar.
"Kendaraan itu meledak entah akibat peluncur granat atau sesuatu lainnya. Saya tidak paham apa penyebabnya. Yang jelas kendaraan tersebut terbakar dan ada sejumlah serdadu [Rusia] di dalamnya. Kami bergerak menyalipnya selagi kendaraan itu terbakar. Saya tidak menengok ke belakang."
Unit Sergey bergerak ke daerah pedesaan Ukraina namun jelas mereka tidak punya strategi konkret, ungkapnya.
Pasukan bantuan tidak datang dan para serdadu tidak dilengkapi dengan baik saat menjalani perintah merebut kota.