Konflik Rusia Vs Ukraina
Duga Zelensky Dihasut Barat, Rusia Sebut Ukraina yang Kerap Serukan Perdamaian Kini Tolak Berdialog
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dikatakan menolak bernegosiasi dengan Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dikatakan menolak bernegosiasi dengan Rusia.
Padahal sebelumnya, Ukraina gencar mengedepankan diplomasi, bahkan mengusulkan pertemuan langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dilansir TribunWow.com dari RT, Senin (23/5/2022), pihak Rusia menduga bahwa manuver Ukraina itu dilakukan berdasarkan instruksi dari kurator Barat.
Baca juga: Beredar Kabar Zelensky Akhiri Hidup di Bunker, Ukraina Dibanjiri Informasi Liar Ulah Hacker Rusia
Baca juga: Rusia Siap Pertemukan Putin dengan Zelensky, Ajak Adakan Kembali Pembicaraan Damai dengan Syarat Ini
Pendapat ini diungkapkan oleh Senator Rusia Alexei Pushkov dalam saluran Telegramnya.
Ia mengatakan Zelensky memiliki instruktur asal Barat yang menyusun strategi untuknya.
Karena itulah, presiden 44 tahun itu menolak mengadakan perundingan damai.
"Negosiasi dengan Moskow tidak termasuk dalam strategi Zelensky, serta kurator Baratnya," tulis anggota parlemen itu.
Pushkov mencatat negosiasi dengan Rusia dari Ukraina selalu palsu.
"Dan anda tidak boleh berpura-pura bahwa mereka dapat memberikan hasil. Bagaimanapun, sampai situasinya berubah secara kualitatif," sang senator menyimpulkan.
Sebelumnya, ajudan presiden dan kepala delegasi Rusia pada pembicaraan antara Moskow dan Kiev, Vladimir Medinsky, mengatakan bahwa pembekuan dialog adalah inisiatif Ukraina.
Dia menekankan bahwa Rusia tidak pernah meninggalkan dialog di tingkat tertinggi.
Adapun konsultasi Rusia-Ukraina dimulai pada akhir Februari ketika para delegasi mengadakan dua pertemuan tatap muka di Belarus, setelah itu diputuskan untuk melanjutkannya setiap hari melalui konferensi video.
Pada akhir Maret, putaran negosiasi lain terjadi di Istanbul.
Saat itu, Medinsky mengatakan bahwa Ukraina telah mengajukan proposal tertulisnya untuk rancangan perjanjian damai.
Moskow menganggap ini sebagai langkah maju, dan secara umum, Kyiv, untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, telah menunjukkan keinginan untuk bernegosiasi.