Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Siap Pertemukan Putin dengan Zelensky, Ajak Adakan Kembali Pembicaraan Damai dengan Syarat Ini
Setelah invasi Rusia ke Ukraina berlangsung selama 3 bulan, pihak Moskow kembali mengajukan ajakan diplomasi damai.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Setelah invasi Rusia ke Ukraina berlangsung selama 3 bulan, pihak Moskow kembali mengajukan ajakan diplomasi damai.
Bahkan kali ini, Rusia siap mempertemukan presiden mereka, Vladimir Putin, dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Namun, masih ada beberapa hal yang perlu disiapkan, termasuk perjanjian damai yang disepakati dua belah pihak.

Baca juga: Ditanya soal Kemungkinan Damai, Pejabat Ukraina Ucap Hanya Bersedia Tandatangani Kekalahan Rusia
Baca juga: Putin Disebut Tak Lagi Ingin Selesaikan Konflik Rusia-Ukraina secara Damai
Dilansir TribunWow.com dari TASS, Senin (23/5/2022), ajudan presiden Rusia, Vladimir Medinsky menyatakan pihaknya siap untuk melanjutkan pembicaraan damai.
Ia menuding bahwa Ukraina adalah pihak yang memberhentikan upaya damai tersebut.
"Kami, di pihak kami, siap untuk melanjutkan dialog. Tetapi saya ingin menekankan bahwa bola pembicaraan damai lebih lanjut ada di pengadilan Ukraina. Pembekuan pembicaraan adalah inisiatif sepenuhnya Ukraina," kata Medinsky dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi ONT, Belarus, Minggu (22/5/2022).
Menurutnya, Rusia sama sekali tak pernah menolak untuk mengadakan pertemuan.
Termasuk pertemuan tingkat atas yang dihadiri langsung oleh Putin dan Zelensky.
"Rusia tidak pernah menolak pembicaraan, termasuk di tingkat atas. Vladimir Putin telah berulang kali menegaskan hal itu. Masalahnya adalah persiapan serius diperlukan untuk pertemuan tingkat atas, pertemuan antara presiden," kata Medinsky.
Ia menambahkan bahwa dokumen perjanjian harus dirancang untuk pertemuan semacam itu.
Selain itu, pertemuan antara Zelensky dan Putin juga tak boleh didokumentasikan.
"Kepala negara harus bertemu untuk mencapai kesepakatan akhir dan menandatangani dokumen, tetapi tidak untuk mengambil foto," jelasnya.
Menurut Medinsky, sebulan yang lalu pihak Rusia telah memberikan kepada pihak Ukraina sebuah rancangan perjanjian yang sejumlah posisi utamanya telah disepakati.
Namun setelah itu, pihak Ukraina sama sekali tak menunjukkan lampu hijau untuk melanjutkan upaya damai.
"Kami ingin melanjutkan. Tapi sejak itu kami tidak melihat ada niat untuk melanjutkan dialog di pihak Ukraina. Jadi, negosiator kami mengambil jeda," ujar Medinsky.