Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Siap Pertemukan Putin dengan Zelensky, Ajak Adakan Kembali Pembicaraan Damai dengan Syarat Ini

Setelah invasi Rusia ke Ukraina berlangsung selama 3 bulan, pihak Moskow kembali mengajukan ajakan diplomasi damai.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AFP/Alexei Druzhinin/SPUTNIK
Kolase potret Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Minggu (27/2/2022). Terbaru, pihak Rusia dikabarkan siap mempertemukan Zelensky dan Putin, Minggu (23/5/2022). 

"Sepertinya mereka (Ukraina-red) sedang terburu-buru. Bola ada di lapangan mereka.".

Baca juga: Ukraina Ancam Setop Negosiasi Damai dengan Rusia jika Hal Ini Terjadi

Baca juga: Kembali ke Kiev, Abramovich Disebut Upayakan Negosiasi Damai Antara Ukraina dan Rusia yang Terhenti

Syarat Ukraina untuk Berdamai

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meyakini masih ada peluang damai antara Ukraina dan Rusia.

Zelensky juga menyampaikan bahwa Ukraina bersedia melakukan perundingan damai dengan Rusia dengan syarat tertentu.

Namun Zelensky menegaskan bahwa negosiasi damai dengan Rusia baru bisa berjalan jika Presiden Rusia Vladimir Putin bersedia melakukan sejumlah hal.

Dikutip TribunWow.com dari Sky News, beberapa hal tersebut di antaranya adalah Moskow menarik pasukannya dari Ukraina.

Zelensky mengatakan penting dilakukan diskusi agar tidak jatuh lebih banyak korban.

Ia juga menekankan pentingnya jalur diplomasi untuk memulihkan kembali teritorial Ukraina.

Zelensky mengaku ingin mengembalikan situasi di Ukraina seperti sebelum perang atau invasi alias pada tanggal 23 Februari 2022.

"Mereka (pasukan militer Rusia) harus mundur," ujar Zelensky.

"Dalam situasi tersebut kita akan bisa memulai diskusi secara normal," sambungnya.

Di sisi lain, petinggi pejabat keamanan Ukraina menyatakan enggan menandatangani perjanjian damai dengan Rusia.

Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Alexey Danilov saat melakukan wawancara di sebuah stasiun TV, Senin (2/5/2022).

Danilov justru menyebut Ukraina hanya ingin menandatangani kekalahan Rusia.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, Danilov menjawab hal tersebut ketika ditanyakan soal kemungkinan Ukraina berdamai dengan Rusia.

"Lebih cepat mereka melakukannya (menyerah), semakin baik untuk negara mereka," ujar Danilov.

Pernyataan Danilov ini turut dikutip oleh penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Alexey Arestovich.

"Statement yang sangat sederhana: tidak akan ada perjanjian damai dengan Rusia. Hanya ada kekalahan Rusia," ujar Alexey.(TribunWow.com/Via/Anung)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
RusiaUkrainaVolodymyr ZelenskyVladimir PutinMoskow
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved