Konflik Rusia Vs Ukraina
Beredar Kabar Zelensky Akhiri Hidup di Bunker, Ukraina Dibanjiri Informasi Liar Ulah Hacker Rusia
Sebuah firma keamanan siber menemukan sejumlah isu liar yang diduga merupakan ulah peretas yang didukung pemerintah Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah peretas atau hacker yang diduga digerakkan oleh pemerintah Rusia disebut telah melakukan serangan kampanye disinformasi terhadap Ukraina.
Satu dari beberapa disinformasi atau hoaks yang disebarkan oleh para hacker tersebut adalah klaim Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakhiri hidupnya sendiri di sebuah bunker militer.
Pada disinformasi yang beredar tersebut, Zelensky disebut mengakhiri hidup karena gagal menjaga keamanan Ukraina.
Baca juga: Beredar Video 8 Warga Sipil di Bucha Digiring sebelum Dieksekusi Tentara Rusia
Baca juga: Terancam Dikudeta, Putin Mulai Kehilangan Kekuasaan setelah Petinggi Rusia Sadar Kalah dari Ukraina
Informasi terkait serangan hacker terhadap Ukraina ini disampaikan oleh sebuah firma keamanan siber bernama Mandiant.
Dikutip TribunWow.com dari aljazeera.com, Mandiant melaporkan hacker tersebut memiliki beberapa tujuan, mulai dari menurunkan moral masyarakat Ukraina, menimbulkan kegaduhan, hingga memisahkan Ukraina dari aliansi-aliansinya.
Informasi liar lainnya yang beredar adalah resimen nasionalis Azov kini dikabarkan tengah berencana untuk membalas dendam kepada Zelensky gara-gara ditelantarkan di Mariupol, Ukraina.
Konflik siber yang terjadi akibat perang antara Ukraina dan Rusia disebut-sebut masih berpotensi semakin meningkat.
Peringatan ini disampaikan oleh Rob Joyce selaku Direktur Keamanan Siber di Agensi Keamanan Nasional alias National Security Agency (NSA) Amerika Serikat (AS).
Sampai saat ini, belum pernah terjadi serangan siber besar-besaran oleh Rusia.
Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, kendati demikian Joyce mengaku khawatir akan terjadinya serangan siber dari Rusia.
"Saya masih sangat khawatir tentang ancaman yang muncul dari kondisi Rusia-Ukraina," kata Joyce.
Joyce sendiri terkejut karena Rusia tidak serta merta melakukan serangan siber besar-besaran untuk melumpuhkan infrastruktur Ukraina di tengah konflik ini.
Menurut Joyce, serangan siber tidak dilakukan sekali dalam skala besar namun secara terus menerus.
Ia mengungkit bagaimana Rusia menyebarkan sembilan jenis virus yang dapat menghapus sistem komputer.
Pada Selasa (10/5/2022) kemarin, AS, Inggris, Uni Eropa, dan negara-negara lainnya menuding Rusia melakukan serangan ke satelit komunikasi yang digunakan oleh pasukan militer Ukraina.