Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Duga Zelensky Dihasut Barat, Rusia Sebut Ukraina yang Kerap Serukan Perdamaian Kini Tolak Berdialog

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dikatakan menolak bernegosiasi dengan Rusia.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Ukraine government
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu (10/4/2022) malam. Terbaru, Zelensky dituding terkena hasutan strategi Barat sehingga menolak berdamai dengan Rusia,Senin (23/5/2022). 

Sebagai tanggapan Rusia mengambil dua langkah menuju perdamaian dengan Ukraina.

Pertama, diputuskan untuk secara signifikan mengurangi permusuhan di wilayah Kiev dan Chernigov.

Kedua, Moskow menyarankan agar pertemuan antara Putin dan Zelensky diadakan bersamaan dengan penandatanganan perjanjian oleh para menteri luar negeri.

Namun, kemudian Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Ukraina menolak proposalnya sendiri dan menciptakan banyak provokasi untuk memperlambat proses negosiasi.

Di sisi lain, pemerintah Ukraina mengatakan tidak akan menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Rusia yang melibatkan penyerahan wilayahnya.

Penegasan posisi Ukraina ini terjadi sehari setelah Zelensky mengatakan perang hanya dapat diselesaikan melalui diplomasi.

Penasihat presiden Mykhaylo Podolyak, mengatakan konsesi akan mengarah pada serangan Rusia yang lebih besar dan lebih berdarah.

Dilansir TribunWow.com dari Independent, Senin (23/5/2022) Podolyak yang memimpin pembicaraan dengan Moskow mengatakan kesepakatan semacam itu akan menjadi bumerang.

Meski Ukraina setuju menyerahkan wilayahnya demi gencatan senjata, Podolyak yakin Rusia tak akan berhenti.

Alih-alih, Rusia akan membalas lebih keras setelah pertempuran dihentikan sementara waktu.

"Perang tidak akan berhenti. Itu hanya akan ditunda untuk beberapa waktu," kata Podolyak dalam sebuah wawancara dengan Reuters di kantor kepresidenan di Kyiv.

"Mereka akan memulai serangan baru, bahkan lebih berdarah dan berskala besar," imbuhnya.

Ia menekankan bahwa perundingan damai akan dijalankan jika Rusia sudah menarik pasukannya dari Ukraina.

"Pasukan (Rusia) harus meninggalkan negara dan setelah itu dimulainya kembali proses perdamaian akan dimungkinkan,” tegas Podolyak.

Sikap Kyiv menjadi semakin tanpa kompromi karena Rusia telah mengalami kemunduran militer.

Halaman 2/4
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaVolodymyr ZelenskyRusiaVladimir Putin
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved