Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Akui Rusia sempat Ingin Gabung NATO, Putin Sebut Sengaja Dihalangi AS, Ada Konflik Kepentingan?

Rusia membantah tudingan bahwa pihaknya menolak ketika pernah ditawari bergabung dengan NATO.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube AFP News Agency
Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di Moskow, Rusia, pada Selasa (26/4/2022). Putin sebut upaya Rusia gabung NATO dihalangi oleh AS, Jumat (20/5/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Rusia membantah tudingan bahwa pihaknya menolak ketika pernah ditawari bergabung dengan NATO.

Berlawanan dengan pernyataan petinggi AS, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya dihalang-halangi untuk masuk dalam aliansi tersebut.

Bahkan, hingga kini aliansi yang diikuti puluhan negara Eropa itu dianggap sebagai ancaman bagi Rusia.

Bendera-bendera anggota negara NATO yang dikibarkan setengah tiang sebagai tanda berkabung dalam Hari Peringatan Holocaust, Kamis (27/1/2022).
Bendera-bendera anggota negara NATO yang dikibarkan setengah tiang sebagai tanda berkabung dalam Hari Peringatan Holocaust, Kamis (27/1/2022). (Instagram @nato)

Baca juga: Kadyrov Nyatakan Rusia Perang Lawan NATO di Ukraina, Sebut Pengabdi Setan dan Tuntut Permintaan Maaf

Baca juga: Tak Gubris Rusia, Finlandia dan Swedia Resmi Daftar Keanggotaan NATO meski Ditentang Turki

Dilansir TribunWow.com dari media Rusia RT, Jumat (20/5/2022), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan penolakan Rusia itu saat tampil di acara TV The Late Show.

Kepada pembawa acara televisi Stephen Colbert, ia menyebut Rusia memutuskan tidak ingin bergabung dengan NATO saat mendapat kesempatan pada 1990-an.

Padahal sebelumnya, para pejabat Rusia, termasuk Putin, telah menyatakan bahwa upaya negara mereka untuk bergabung dengan blok itu dihalangi oleh Barat.

Ketika itu, Blinken menyinggung soal Rusia dengan mengacu pada aplikasi keanggotaan yang dikirim Finlandia dan Swedia ke NATO minggu ini.

"Dia (Putin) ingin mencegah NATO menjadi lebih besar dengan Ukraina. Sekarang sebenarnya dengan Finlandia dan dengan Swedia," kata Blinken, Kamis (19/5/2022).

Colbert kemudian mengutip pendapat Paus Fransiskus bahwa ekspansi NATO di Eropa sebagian menjadi penyebab krisis di Ukraina, tetapi dibantah oleh Blinken.

"NATO adalah aliansi pertahanan," beber Blinken.

"NATO tidak memiliki niat agresif terhadap Rusia. NATO tidak pernah menyerang Rusia, tidak akan menyerang Rusia, dan tidak bermaksud untuk menyerang Rusia."

Tuan rumah kemudian menyarankan apa yang disebutnya 'ide gila' bahwa Rusia kemudian harus diizinkan untuk bergabung dengan NATO juga.

Untuk itu, Blinken mengatakan bahwa di tahun 1990-an hal ini sebenarnya sudah banyak dibicarakan orang.

"Yah, orang-orang Rusia memutuskan bukan itu yang ingin mereka lakukan,” tambahnya.

Klaim yang sama bahwa Rusia memiliki kesempatan untuk menjadi anggota NATO tetapi menolak untuk melakukannya telah dibuat oleh sejumlah pejabat AS, termasuk mantan Presiden AS Bill Clinton.

Halaman 1/3
Tags:
RusiaUkrainaVladimir PutinNATO
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved