Konflik Rusia Vs Ukraina
Tentara Elite Rusia Berontak, Menolak Kembali Perang ke Ukraina, Saksi: Para Komandan Sangat Marah
Prajurit dari brigade tentara elite Rusia menolak keras saat hendak kembali dikirim berperang ke Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Kami sedang dalam konvoi," kata Kravchenko kepada Zolkin.
"Ketika kami melintasi perbatasan, kami bertanya kepada komandan: 'Untuk apa?' Dia berkata: 'Jangan mengajukan pertanyaan yang tidak perlu'. Kami dikepung, kami bahkan tidak melawan, kami langsung menyerah. Konvoi itu langsung hancur. Saya tidak ingin mati. Saya ingin hidup."
Pengakuan tersebut juga sempat diungkapkan oleh sebagian besar tentara yang diwawancarai.
Zolkin pun mengaku sempat bingung karena sosok tentara Rusia yang dikira kejam dan tak berperikemanusiaan, hanyalah terdiri dari anak-anak muda.
"Sejujurnya, saya tidak tahu bagaimana mempersiapkan wawancara ini," ucap Zolkin.
"Saya datang dan melihat seorang anak di depan saya. Di antara semua orang yang saya ajak bicara, 80% sebenarnya adalah anak-anak. Beberapa dari mereka pergi tanpa senjata. Beberapa dari mereka tidak pernah ditembak atau menembak seumur hidup mereka. Tidak ada pelatihan tempur."
"Perasaan saya campur aduk. Di satu sisi, saya melihat bahwa orang-orang Rusia ini sebenarnya adalah anak-anak. Tapi di sisi lain, saya melihat anak-anak sipil Ukraina yang tidak menyerang siapa pun. Dan mereka dibunuh."(TribunWow.com/Via)
Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina