Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Berpotensi Tingkatkan Serangan Siber di Tengah Kekhawatiran atas Ancaman Bom Nuklir
Pihak Rusia diprediksi akan segera melakukan penyerangan siber ke sejumlah jaringan pemerintah Barat.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pihak Rusia diprediksi akan segera melakukan penyerangan siber ke sejumlah jaringan pemerintah Barat.
Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan kemungkinan memenangkan konflik dan mengurangi sanksi yang dijatuhkan.
Di sisi lain, kabar mengenai Presiden Rusia Vladimir Putin akan menggunakan nuklir juga makin santer digembar-gemborkan.

Baca juga: Perang akan Berlarut-larut, Eks Dubes Inggris Ungkap Kelanjutan Babak Baru Rusia Vs Ukraina
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-56, Jatuhnya Kota Donbas Pertama dan Ultimatum Baru di Mariupol
Dilansir TribunWow.com dari The Guardian, Kamis (21/4/2022), kelompok kejahatan dunia maya dikabarkan telah secara terbuka menjanjikan dukungan untuk Rusia.
AS dan empat sekutu terdekatnya telah memperingatkan bahwa hasil perkembangan intelijen menunjukkan bahwa Rusia sedang mempertimbangkan serangan dunia maya.
Upaya peretasan ini akan dilakukan terhadap negara-negara yang mendukung Ukraina.
Diduga, Rusia nekat melancarkan serangan siber karena frustrasi yang tumbuh akibat kegagalannya untuk membuat kemajuan militer.
Kremlin telah berulang kali membuat ancaman terhadap banyak negara yang telah memasok tentara Ukraina dengan senjata modern.
Anggota jaringan berbagi intelijen 'Five Eyes' (AS, Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru) memperkirakan Moskow juga dapat bekerja sama dengan kelompok kejahatan dunia maya.
Serangan itu akan dilakukan terhadap pemerintah, institusi, dan bisnis.
"Perkembangan intelijen menunjukkan bahwa pemerintah Rusia sedang menjajaki opsi untuk potensi serangan siber,” kata Five Eyes dalam peringatan ancaman siber resmi pada hari Rabu.
"Beberapa kelompok kejahatan dunia maya baru-baru ini secara terbuka menjanjikan dukungan untuk pemerintah Rusia," imbuhnya.
"Beberapa kelompok juga mengancam akan melakukan operasi siber terhadap negara dan organisasi yang memberikan dukungan material ke Ukraina."
Organisasi tersebut juga memperingatkan bahwa aktor siber yang disponsori negara Rusia memiliki kemampuan untuk berkompromi dengan jaringan TI, mencuri sejumlah besar data sambil tetap tersembunyi, untuk menyebarkan malware yang merusak dan untuk mengunci jaringan dengan serangan 'distributed denial of service'.
Di sisi lain, Putin juga telah menggunakan peluncuran rudal balistik antarbenua Sarmat (ICBM) baru yang kuat pada Rabu, (20/4/2022).