Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Singgung Potensi Bentrok dengan AS dan NATO yang Gelar Latihan Militer Besar-besaran di Arktik

Pihak Rusia menuding AS dan sejumlah negara NATO melakukan latihan militer besar-besaran di Arktik, Kutub Utara.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
AFP/ Jonathan Nackstrand
Tentara dari Angkatan Bersenjata Norwegia mengoperasikan tank selama latihan militer Cold Response 22 di Norwegia, pada 22 Maret 2022. 

Seorang komentator militer bernama Dmitry Drozdenko yang hadir dalam acara TV pemerintah Rusia menjelaskan bahwa negara-negara barat sudah sejak lama bersiap untuk melakukan perang.

Dilansir TribunWow.com dari media Rusia RT, Jumat (15/4/2022), AS telah meningkatkan keterlibatannya dalam krisis Ukraina dengan lebih banyak memasok senjata ke Kiev.

AS juga dikabarkan telah memutuskan untuk memberikan laporan intelijen yang dapat membantu pasukan Ukraina menyerang sasaran di Krimea.

"Seiring konflik berkembang, kami terus menyesuaikan untuk memastikan bahwa operator memiliki fleksibilitas untuk berbagi intelijen rinci dan tepat waktu dengan Ukraina,” kata seorang pejabat intelijen AS kepada Wall Street Journal.

Surat kabar itu mengatakan Washington bergerak untuk secara signifikan memperluas pembagian intelijen dengan Ukraina.

Namun AS tetap akan menahan diri dari memberikan informasi intelijen yang akan memungkinkan Ukraina untuk menyerang target di wilayah Rusia.

Laporan tersebut, yang dikonfirmasi oleh New York Times, secara khusus menyebut Krimea sebagai wilayah yang tercakup dalam kebijakan baru.

Moskow tidak setuju dengan definisi AS tentang Krimea sebagai bagian dari Ukraina.

Pasalnya, wilayah dinyatakan Rusia telah itu memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia sejak 2014.

Moskow menganggap status semenanjung itu sebagai masalah yang sudah diselesaikan.

Outlet media mengatakan perubahan kebijakan datang sebagai tanggapan atas dugaan persiapan Rusia untuk serangan besar-besaran terhadap kontingen besar pasukan Ukraina di daerah Donbass.

AS juga telah meningkatkan pasokan senjata ke Ukraina, senilai 800 juta USD (sekitar Rp 11 triliun) dari Pentagon, termasuk senjata artileri, kendaraan lapis baja dan helikopter, serta senjata lainnya.

Tudingan keterlibatan AS itu diungkapkan setelah kapal penjelajah rudal Rusia Moskva, yang merupakan kapal utama Armada Laut Hitam, dilaporkan tenggelam.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kapal itu tenggelam saat ditarik ke pelabuhan untuk menghindari badai di laut, Kamis (14/3/2022).

Menurut militer Rusia, lambung kapal perang itu telah rusak oleh ledakan amunisi, yang disebabkan oleh kebakaran di kapal.

Namun, pejabat Ukraina mengklaim pasukan mereka telah menyerang armada tersebut dengan rudal anti-kapal Neptunus.

Halaman
1234
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyNATOAmerika Serikat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved