Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Singgung Potensi Bentrok dengan AS dan NATO yang Gelar Latihan Militer Besar-besaran di Arktik

Pihak Rusia menuding AS dan sejumlah negara NATO melakukan latihan militer besar-besaran di Arktik, Kutub Utara.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
AFP/ Jonathan Nackstrand
Tentara dari Angkatan Bersenjata Norwegia mengoperasikan tank selama latihan militer Cold Response 22 di Norwegia, pada 22 Maret 2022. 

"Ekspansi NATO dengan mengorbankan negara-negara non-blok secara tradisional tidak akan berkontribusi pada keamanan dan rasa saling percaya di Arktik, penguatan yang secara konsisten diadvokasi oleh Rusia,” ucap Korchunov.

Serangan militer Rusia skala besar yang dimulai di Ukraina akhir Februari juga telah digunakan sebagai alasan untuk mengganggu pekerjaan Dewan Arktik.

"Pada awal Maret 2022, Amerika Serikat, Kanada, Denmark, Islandia, Norwegia, Swedia dan Finlandia menangguhkan partisipasi mereka di Dewan, mengutip operasi militer khusus Rusia di Ukraina,” kata Korchunov.

Ia menambahkan bahwa tidak ada cara untuk melakukan pengembangan di Wilayah Arktik tanpa Rusia.

"Jelas bahwa tidak mungkin untuk secara efektif memastikan pembangunan berkelanjutan Arktik tanpa Rusia, negara yang mencakup sekitar 60% dari pantai Arktik dan merupakan rumah bagi lebih dari setengah populasi kawasan itu," pungkasnya.

Baca juga: Kembali ke Kiev, Abramovich Disebut Upayakan Negosiasi Damai Antara Ukraina dan Rusia yang Terhenti

Baca juga: Pesawat Nuklir Rusia Tertangkap Kamera Terbang Rendah di Perbatasan Ukraina, Gertakan atau Serangan?

Rusia Disebut Perang Lawan NATO

Media massa milik pemerintah Rusia mengklaim Perang Dunia III telah terjadi.

Diberitakan oleh sebuah stasiun televisi milik pemerintah Rusia, saat ini Rusia sedang berperang dengan NATO.

Seperti yang diketahui, hampir tiga bulan konflik antara Rusia dan Ukraina berlangsung sejak 24 Februari 2022 lalu.

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, sejak awal terjadinya konflik, negara-negara barat khususnya Inggris dan Amerika Serikat (AS) rutin mengirimkan senjata dan peralatan militer kepada Ukraina.

Olga Skabeyeva, satu dari beberapa tokoh media pemerintah Rusia menyebut konflik antara Ukraina dan Rusia telah berkembang sedimikian rupa hingga saat ini telah menjadi perang antara Rusia dan NATO.

Skabeyeva lalu menjelaskan bagaimana warga sipil di Ukraina tidak melihat adanya genosida yang dilakukan oleh tentara Rusia.

"Di daerah Kharkiv, mereka (warga Ukraina) menyambut tentara kita layaknya pembebas," ujarnya.

Skabeyeva mengatakan, para warga sipil Ukraina justru mencurigai pasukan militer negara mereka sendiri lah yang melakukan kejahatan perang.

News anchor lainnya bernama Olesya Loseva menjelaskan kepada penonton bagaimana negara-negara barat melakukan aksi provokasi dengan cara mengirimkan banyak senjata ke Ukraina.

Halaman
1234
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyNATOAmerika Serikat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved