Konflik Rusia Vs Ukraina
Sering Ditelepon Pentagon, Rusia Pilih Cuek, Ini Penjelasan AS
Amerika Serikat mengungkapkan pihaknya sering menelepon pemerintah Rusia namun semua panggilan mereka diabaikan oleh pemerintah Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Hubungan pemerintah Rusia dengan negara-negara barat telah memburuk semenjak Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer spesial di Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Amerika Serikat (AS) adalah satu dari beberapa negara yang melakukan segala upaya untuk membantu Ukraina melawan Putin, mulai dari memberikan sanksi ekonomi hingga mengirimkan senjata ke Kiev/Kyiv.
Kini pemerintah Rusia diketahui telah mengabaikan seluruh panggilan telepon dari pemerintah AS.
Baca juga: Rusia Klaim Miliki Bukti Rencana Kotor Ukraina yang Didukung AS, Ungkap Insiden Ledakan Kimia
Baca juga: Media Rusia Ungkap Kondisi Kesehatan Mental Joe Biden, Sebut Ancam Keamanan Nasional AS
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, informasi ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Kamis (7/4/2022).
Austin menyampaikan, pihaknya telah sering mencoba menghubungi Rusia untuk menjaga dialog.
"Tidak pernah sukses karena Rusia tidak merespons," jelas Austin.
Austin mengakui Kemenhan AS kecewa akan sikap Rusia yang mengabaikan AS.
Namun Austin menyatakan akan terus berusaha.
"Bukan berarti kita akan berhenti mencoba menghubungi mereka," kata Austin.
Austin meyakini Kemenhan AS memiliki kemampuan untuk berbicara dengan petinggi pemerintah Rusia.
Pada 30 Maret 2022 lalu, jubir Kemenhan AS John Kirby menyampaikan pihak AS memang belum berkomunikasi dengan Rusia namun AS memiliki keinginan untuk memulai perbincangan dengan Rusia.
"Rusia harus bersedia untuk mengangkat telepon dan sejauh ini mereka tidak bersedia untuk melakukan itu," terang Kirby.
Sebelumnya, Rusia klaim memiliki bukti valid tentang rencana Kiev untuk melakukan provokasi.
Menurut pihak Presiden Rusia Vladimir Putin, Ukraina akan menggunakan persenjataan kimia dengan dukungan dari penasihat AS.
Satu diantaranya adalah hasil penyelidikan meledaknya bahan kimia berbahaya di wilayah Luhanks.