Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Klaim Miliki Bukti Rencana Kotor Ukraina yang Didukung AS, Ungkap Insiden Ledakan Kimia
Rusia klaim memiliki bukti valid tentang rencana Kiev untuk melakukan provokasi menggunakan persenjataan kimia dengan dukungan dari penasihat AS.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Rusia klaim memiliki bukti valid tentang rencana Kiev untuk melakukan provokasi.
Menurut pihak Presiden Rusia Vladimir Putin, Ukraina akan menggunakan persenjataan kimia dengan dukungan dari penasihat AS.
Satu diantaranya adalah hasil penyelidikan meledaknya bahan kimia berbahaya di wilayah Luhanks.

Baca juga: Rusia Klaim Serang Ukraina Justru untuk Cegah Bencana Nuklir dan Perang Dunia Ketiga
Baca juga: Dirudapaksa 12 Jam oleh Sejumlah Tentara Rusia, Ibu 4 Anak di Ukraina Menangis Memilih Mati
Dilansir TribunWow.com dari TASS, Kamis (7/4/2022), hal ini disampailkan kepala delegasi Rusia untuk Negosiasi Keamanan Militer dan Pengendalian Senjata, Konstantin Gavrilov.
Pernyataannya tersebut telah diunggah ke situs web Kementerian Luar Negeri Rusia.
"Rezim Kiev pada dasarnya salah jika berpikir bahwa hukum internasional memberikan kebebasan untuk melakukan tindakan kekerasan massal, termasuk teror langsung terhadap warga sipil," tulis Gavrilov.
Diketahui, pada Pada hari Selasa (5/4/2022), kepala Komite Investigasi Rusia Alexander Bastrykin memerintahkan penyelidikan atas ledakan tangki berisi bahan kimia beracun di wilayah Rubezhnoye, Luhansk.
Menurut informasi, pasukan Ukraina yang mundur meledakkan tangki rel kereta api dengan bahan kimia berbahaya di lokasi pabrik industri di Rubezhnoye.
Tangki tersebut diketahui berisi asam nitrat, sulfat dan klorida dan amonia.
Jika terhirup, bahan kimia dapat menyebabkan keracunan serius dan edema paru.
Komite Investigasi mengatakan bahwa dengan meledakkan tangki tersebut, militer Ukraina menciptakan ancaman besar bagi penduduk sipil dan komunitas sekitarnya.
Gavrilov pun membeberkan hasil penyelidikan mengenai kasus tersebut.
"Pada tanggal 5 April, tentara Ukraina sebelum meninggalkan Rubezhnoye, di Republik Rakyat Luhansk, meledakkan sebuah tangki dengan bahan kimia di lokasi pabrik industri Zarya," tulis Gavrilov.
"40.000 ton asam sulfat, klorida dan nitrat dan amonia yang masih tersisa di sana, jika meledak, mampu menghancurkan semua kehidupan dalam jarak 30 kilometer."
"Kami memiliki bukti yang dapat dipercaya bahwa Kiev sedang merencanakan provokasi kimia lainnya dengan dukungan dari dalang AS."