Konflik Rusia Vs Ukraina
Pernah Racuni Eks Agen KGB, Ini Sosok Sahabat Putin yang Diduga Kuat akan Memberontak
Sejumlah elit di Rusia yang tak puas dengan Putin disebut-sebut akan menggantikan Putin dengan Alexander Bortnikov.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Ia juga menyerukan sebutan sampah bagi para warga Rusia yang menolak perang.
Kali ini, Putin disebut-sebut telah menangkap Jenderal perangnya sendiri dari unit Rosgvardia yang merupakan ujung tombak invasi pertama ke wilayah Ukraina.
Gavrilov yang hingga kini belum diketahui kesalahannya, telah ditangkap oleh Layanan Keamanan Federal Federasi Rusia, FSB.
Satu sumber yang dikutip oleh Christo Grozev dari Bellincat mengatakan Gavrilov ditahan akibat adanya pemborosan bahan bakar.
Sementara tuduhan yang lebih serius adalah tentang kebocoran informasi militer yang menyebabkan hilangnya nyawa.
Namun diketahui bahwa pasukan Rosgvardia yang dipimpin Gasrilov menjadi unit dengan tingkat kematian tentara yang tinggi selama perang.
Adapun sampai hari ini, jumlah tentara Rusia yang meninggal di medan perang masih menjadi perdebatan.
Menurut sumber resmi Kremlin, hanya 498 prajurit Rusia yang tewas dalam invasi ke Ukraina.
Sementara, perkiraan pihak AS mencatat bahwa tentara Rusia yang meninggal mendekati angka 7.000 orang.
Di sisi lain, pihak Ukraina mengklaim telah membunuh 13.500 tentara Rusia yang menyerang di wilayah tersebut.
Menurut The Times, Putin sebelumnya telah menangkap pejabat militer lain selain Gavrilov.
Mereka adalah Sergey Beseda, kepala cabang intelijen asing FSB, yang juga telah ditangkap bersama Anatoly Bolyukh, wakilnya.
Keduanya dikenai tuduhan resmi terkait dengan pelanggaran keuangan.
Namun diperkirakan alasan sebenarnya kemungkinan besar adalah kemarahan Putin karena menerima informasi yang tidak dapat diandalkan, tidak lengkap, dan sebagian salah tentang situasi politik di Ukraina.
Pejabat Pentagon mengatakan bahwa Putin marah dan frustrasi atas kurangnya kemajuan pasukannya.
Dikhawatirkan kondisi ini menyebabkan lebih banyak kekerasan dan kehancuran dalam upaya memaksa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyerah.(TribunWow.com/Anung/Via)