Konflik Rusia Vs Ukraina
Pernah Racuni Eks Agen KGB, Ini Sosok Sahabat Putin yang Diduga Kuat akan Memberontak
Sejumlah elit di Rusia yang tak puas dengan Putin disebut-sebut akan menggantikan Putin dengan Alexander Bortnikov.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Di sisi lain, beredar kabar bahwa Putin kini tengah mengatasi perpecahan dalam tubuh pemerintahannya sendiri.
Hal ini ditandai dengan penangkapan Kolonel Jenderal Sergei Beseda, kepala Dinas Kelima dari dinas intelijen FSB dan wakilnya.
Menurut laporan intelijen, konflik internal tersebut terjadi lantaran adanya pertikaian pendapat mengenai invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Pakar Sebut Kematian Jenderal Rusia Jadi Pertanda Kondisi Perang di Ukraina Sesungguhnya
Baca juga: Daftar Komandan Rusia yang Tewas di Ukraina, Terkini 1 Jenderal dan 7 Tim Elite Putin Gugur
Dikutip TribunWow.com dari The Wall Street Journal, Senin (21/3/2022), badan mata-mata dan pertahanan Rusia disebut telah saling melemparkan tudingan.
Hal ini akibat penyerangan ke Ukraina yang kini dinilai terlambat dari jadwal.
Dikatakan bahwa Rusia mengira invasi tersebut akan dapat dilakukan dengan mudah dan dalam waktu yang singkat.
Namun para pejabat militer AS justru menilai Rusia kini kewalahan lantaran menderita kerugian yang mahal dan memalukan.
Meski begitu, untuk saat ini perpecahan dalam staf pemerintahan Rusia dinilai masih belum sampai mengancam kedudukan Putin.
Dikatakan bahwa pihak berwenang Rusia pada awalnya percaya bahwa mereka akan dapat mengambil Kyiv, ibu kota Ukraina, dalam hitungan hari.
Namun hampir sebulan kemudian, pasukan Rusia masih gagal melakukannya, karena Ukraina pasukan melakukan perlawanan yang kuat dan bantuan Barat mengalir ke negara itu.
"Sulit membayangkan beberapa orang intelijen senior berbicara dengan Putin dan tidak memberi tahu Putin apa yang ingin dia dengar, terutama jika itu adalah keyakinan yang dipegang teguh, seperti keyakinan Putin tentang Ukraina," kata Jeffrey Edmonds, mantan pejabat CIA dan Dewan Keamanan Nasional AS.
Dilansir dari Jerusalem Post, Minggu (20/3/2022), Putin telah menangkap Beseda dan wakil Beseda yang kini menjadi tahanan rumah.
Baseda sebagai kepala Layanan Kelima FSB, bertanggung jawab untuk memberikan informasi intelijen kepada Putin menjelang perang.
"Sepertinya setelah dua minggu perang, akhirnya Putin sadar bahwa dia benar-benar disesatkan. Departemen yang dinilai takut akan tanggapannya, tampaknya hanya memberi tahu Putin apa yang ingin dia dengar," tulis jurnalis investigasi Rusia Irina Borogan dan Andrei Soldatov. dalam laporan CEPA.
Namun, hingga saat ini, pihak berwenang Rusia belum mengkonfirmasi laporan bahwa Beseda ditangkap sebagai tahanan rumah.
Beseda merupakan satu dari sejumlah pejabat Rusia yang menjadi sasaran sanksi yang diterapkan oleh AS, Inggris, dan Uni Eropa pada 2014, di tengah kerusuhan di Ukraina dan pendudukan Rusia di Krimea.