Konflik Rusia Vs Ukraina
Asetnya Dibekukan, Apa yang Terjadi jika Rusia Gagal Bayar Utang Negara yang Jatuh Tempo?
Sebagai negara besar, Rusia tak luput dari utang luar negeri yang kabarnya akan segera jatuh tempo.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Hal ini akan semakin membuat Rusia terisolasi dari dunia dan mendapat kerugian signifikan.
Apalagi jika pemerintah tak bisa dengan baik menangani hal tersebut, perusahaan Rusia lainnya juga dikhawatirkan akan ikut terpuruk.
Dampak tersebut akan membuat nilai tukan Rubel semakin anjlok dan berefek pada penurunan daya beli masyarakat.
Jika dilihat secara keseluruhan, pemerinta Rusia sebenarnya tak terlalu banyak memiliki utang luar negeri.
Dari total 150 miliar USD (sekitar Rp 2 kuadriliun), hanya sekitar 45 miliar USD yang dimiliki pemerintah, sementara sisanya merupakan utang dari perusahaan dan bank Rusia.
Perusahaan yang memiliki utang terbesar adalah raksasa minyak Gazprom, tetapi sektor minyak dan gas Rusia telah cukup terisolasi dari sanksi Barat.
Namun, Rusia mengalami kesulitan menjual minyak mereka, kecuali dengan diskon tinggi karena kekhawatiran tentang pelanggaran sanksi.
Baca juga: Rusia Balas Dendam Kenakan Sanksi pada 13 Pejabat AS, Mulai dari Joe Biden sampai Hillary Clinton
Baca juga: Presiden Ukraina Zelensky Sebut Permintaan Rusia Semakin Realistis, Sepakat Damai?
Prediksi Putin akan Dikudeta
Mantan direktur jenderal Royal United Services Institute, Michael Clarke, menuturkan spekulasi seputar invasi Rusia ke Ukraina.
Ia menyinggung penggulingan kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mungkin terjadi dengan cara kudeta.
Dilansir TribunWow.com dari kanal berita Sky News, Rabu (9/3/2022), Clarke menilai Putin telah membuat kesalahan strategis besar-besaran.
Hal ini terlihat dari hambatan yang dialami tentara Rusia untuk menguasai Kiev setelah 13 hari invasi dijalankan.
Sementara Putin dikabarkan mulai depresi karena operasi militer yang dijalankannya tak berjalan sesuai rencana.
Apalagi ditambah tekanan internasional yang menjatuhkan berbagai sanksi ke Rusia.
Hal ini dinilai menjadi jaminan bahwa pemerintahan Putin tak akan berjalan lebih lama lagi.