Konflik Rusia Vs Ukraina
Dianggap Ingin Bantai Warga Sipil, Pesawat Rusia 30 Menit Sekali Serang Permukiman Penduduk
Pejabat lokal di Ukraina menyampaikan pasukan militer Rusia ingin membantai warga sipil Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Polisi dan tentara bergegas ke tempat kejadian untuk mengevakuasi korban, membawa seorang wanita hamil dan berdarah di atas tandu.
Wanita lain meratap sambil memeluk anaknya.
Di halaman, mobil hancur terbakar, dan lubang bekas ledakan terlihat begitu dalam.
Kata administrasi militer regional di Donetsk kepada AFP, Serangan itu terjadi saat pasien perempuan sedang melahirkan.
Volodymir Nikulin, seorang pejabat tinggi polisi regional, meninjau reruntuhan rumah sakit.
"Hari ini Rusia melakukan kejahatan besar,” kata Volodymir Nikulin dikutip TribunWow.com dari Aljazeera, Kamis (10/3/2022).
"Ini adalah kejahatan perang tanpa pembenaran apapun."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menulis di Twitter bahwa ada orang-orang, anak-anak di bawah reruntuhan dan menyebut serangan itu sebagai kekejaman.
Video yang dibagikan oleh Zelensky menunjukkan lorong-lorong yang dicat dengan ceria dipenuhi dengan reruntuhan bangunan.
"Mariupol. Serangan langsung pasukan Rusia ke Rumah Sakit Bersalin. Orang-orang dan anak-anak terperangkap di bawah reruntuhan. Kejam! Berapa lama dunia akan membiarkan teror yang terjadi? Tutup langit sekarang! Hentikan pembunuhan! Kalian punya kekuatan tapi sepertinya kehilangan rasa kemanusiaan," tulis @ZelenskyyUa, Rabu (9/3/2022).
Di pihak Rusia, Kementerian Luar Negeri tidak menyangkal serangan itu.
Hanya saja, pihak Rusia menuduh batalion nasionalis Ukraina menggunakan rumah sakit untuk mengatur posisi menembak setelah memindahkan staf dan pasien.
Tindakan itu pun mendapat kecaman internasional, seperti halnya AS yang mengecam penggunaan kekuatan biadab terhadap warga sipil, sementara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut serangan itu dengan istilah bejat.
Seorang juru bicara PBB mengatakan tidak seharusnya ada fasilitas kesehatan yang menjadi target.
(TribunWow.com/Anung/Via)