Konflik Rusia Vs Ukraina
5 Kemungkinan yang Bakal Terjadi terkait Invasi Rusia di Ukraina, Perang Bisa Berakhir?
Berikut ini lima kemungkinan yang bisa terjadi dalam invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina. Apa saja?
Editor: Rekarinta Vintoko
Sebagian besar analis meragukan bahwa penggunaan senjata nuklir bisa terjadi dalam waktu dekat.
Namun, itu adalah pengingat bahwa doktrin Rusia membolehkan penggunaan senjata taktis nuklir di medan pertempuran.
4. Solusi Diplomatik
Apakah masih ada solusi diplomatik?
"Sekarang senjata yang bicara, namun jalur dialog mesti harus tetap terbuka," kata Sekjen PBB, António Guterres.
Dialog jelas masih berlangsung.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, telah berbincang dengan Putin melalui telepon.
Kemudian, para pejabat Ukraina dan Rusia telah bertemu untuk berunding di perbatasan Belarus.
Mereka mungkin tidak mencapai banyak kemajuan.
Namun, dengan menyepakati pembicaraan, Putin setidaknya menerima kemungkinan negosiasi gencatan senjata.
Pertanyaan kuncinya, apakah Barat bisa menyediakan "off ramp"—istilah yang dipakai para diplomat dengan meminjam sebutan bagi jalur keluar dari jalan tol di Amerika Serikat.
Para diplomat menegaskan bahwa penting bagi Putin untuk mengetahui apa yang diperlukan agar rangkaian sanksi dari negara-negara Barat bisa dicabut sehingga dia tidak kehilangan muka.
Pertimbangkan kemungkinan ini.
Perang berakibat buruk bagi Rusia. Rangkaian sanksi mulai membuat resah Moskow.
Aksi protes mulai berkembang dan kantong-kantong jenazah serdadu berdatangan.
Putin lantas bertanya-tanya apakah invasi yang dilakukan sebanding dengan hasil negatif yang dia alami.
Dia bisa menilai bahwa melanjutkan perang mungkin menimbulkan ancaman lebih besar terhadap kekuasannya ketimbang rasa malu mengakhiri invasi.
China turut campur, mendesak Moskow agar berkompromi sembari memperingatkan bahwa Beijing tidak akan menbeli minyak dan gas Rusia jika konflik tidak diredakan.
Putin kemudian mulai mencari jalan keluar.
Di sisi lain, pemerintah Ukraina melihat kehancuran negara mereka dan menyimpulkan kompromi politik lebih baik ketimbang kehilangan nyawa dalam jumlah besar.
Para diplomat berinteraksi dan menghasilkan kesepakatan.
Ukraina, katakanlah menerima kedaulatan Rusia atas Krimea dan beberapa bagian wilayah Donbas.
Sebagai gantinya, Putin menerima kemerdekaan Ukraina dan hak mereka memperdalam hubungan dengan Eropa.
Ini boleh jadi kemungkinan yang tipis.
Tapi bukan hal yang mustahil skenario semacam itu bisa terwujud di tengah konflik berdarah.
5. Putin Disingkirkan
Lalu bagaimana dengan nasib Vladimir Putin?
Ketika melancarkan invasi, dia menyatakan: "Kami siap menghadapi hasil apapun".
Tapi bagaimana jika hasilnya adalah dia kehilangan kekuasaan?
Mungkin ini sama sekali tidak terpikirkan.
Namun, dunia telah berubah dalam beberapa hari terakhir dan hal itu juga tidak pernah terlintas dalam benak kita.
Profesor Sir Lawrence Freedman, Profesor emeritus bidang Kajian Perang di Kings College, London, menulis pada pekan ini: "Sekarang bisa saja terjadi perubahan rezim di Moskow seperti di Kyiv."
Mengapa dia berpendapat demikian?
Mungkin karena Putin menjalankan perang yang sarat malapetaka.
Ribuan serdadu Rusia tewas, rangkaian sanksi ekonomi dirasakan warga, dan Putin kehilangan sokongan masyarakat.
Mungkin ada ancaman revolusi masyarakat. Kemudian Putin menggunakan aparat keamanan internal untuk menekan oposisi.
Namun, kondisinya berubah masam sehingga elemen-elemen elite militer, politik, dan ekonomi yang melawan Putin.
Terjadi kudeta berdarah di Istana Kepresidenan dan Putin dilengserkan.
Negara-negara Barat sudah menegaskan bahwa jika Putin hengkang dan digantikan pemimpin yang lebih moderat, maka rangkaian sanksi akan dicabut dan hubungan diplomatik dipulihkan.
Hal ini mungkin sama sekali mustahil sekarang.
Namun, ini bukan mustahil jika orang-orang yang selama ini mengambil untung dari Putin, kini tak lagi percaya Putin bisa melindungi kepentingan mereka.
Kesimpulan
Skenario-skenario ini tidak berdiri sendiri, bisa saja ada gabungan beberapa skenario dan menciptakan hasil berbeda.
Yang jelas, konflik sedang berlangsung dan dunia telah berubah sehingga tidak kembali ke status quo.
Hubungan Rusia dengan negara lain akan berbeda.
Sikap Eropa terhadap keamanan akan berubah.
Kemudian, tatanan dunia yang berbasis aturan mungkin akan dirombak. (*)
Artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul Ukraina: Bagaimana perang bisa berakhir? Lima kemungkinan yang bakal terjadi