Breaking News:

Terkini Daerah

Viral Permohonan Maaf Ibu Mahasiswi yang Tewas di Makam Ayahnya, Minta Kasus Tak Dibesar-besarkan

Sebuah video yang menampilkan ibu dari NW (23), mahasiswi yang tewas di makam ayahnya, di Mojokerto, Jawa Timur viral di media sosial. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Surya.co.id/Mohamad Ramdoni
Sugito juri kunci makam Dusun Sugihan menjelaskan kronologi dirinya menemukan jasad korban di lokasi kejadian, Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (3/12/2021) 

TRIBUNWOW.COM - Sebuah video yang menampilkan ibu dari NW (23), mahasiswi yang tewas di makam ayahnya, di Mojokerto, Jawa Timur viral di media sosial. 

Dalam video itu, sang ibu memginginkan agar kasus kematian anaknya tidak lagi dibesar-besarkan di media sosial.

"Saya mohon maaf sekali supaya ini tidak dibesar-besarkan di Twitter maupun (media) apapun," ucap FS dengan mata yang kerap melirik ke arah atas," kata sang ibu di dalam video itu, dikutip dari Tribun Video, Senin (6/12/2021). 

Simak Videonya:

Baca juga: Sosok Bripda RB, Oknum Polisi yang Terlibat Aborsi Mahasiswi Mojokerto, Ditahan hingga Terancam PTDH

Baca juga: 2 Kali Hamil dan Diminta Aborsi, Ini Fakta-fakta Mahasiswi Tewas di Makam Ayah, Bripda RB Ditangkap

Kasus kematian NW memang sempat menghebohkan jagad maya beberapa hari terakhir ini. 

Pasalnya, ada seorang oknum polisi, Bripda RB yang diduga ada di balik kematian korban. 

Bripda RB sendiri telah mengakui bahwa dirinya menghamili korban beberapa kali dan meminta korban untuk melakukan aborsi. 

Sang ibu sendiri merasa tidak menyangka kasus yang menimpa anaknya sedemikian rumit. 

Dengan banyaknya pemberitaan dan tanggapan netizen di media sosial, ia menyampaikan permohonan maafnya. 

Baca juga: Perkenalan Bripda RB dengan Mahasiswi yang Akhiri Hidup di Makam Ayah, Diduga Depresi 2 Kali Aborsi

"Saya mamanya NW. Mohon maaf yang sebesar-besarnya atas berita yang sudah beredar," ucapnya.

"Saya ingin mohon maaf atas semua kesalahan anak saya. Ini adalah kejadian yang di luar nalar saya, di luar kemampuan saya," tambahnya.

Dirinya menyebut tidak bersedia jika anaknya dilakukan otopsi untuk diperiksa lebih lanjut. 

Ia, akan menganggap kematian anaknya sebagai musibah bagi keluarganya. 

"Saya tidak bersedia untuk anak saya diotopsi ataupun dilakukan tindakan lain, karena memang ya sudahlah ini musibah keluarga saya. Jadi, saya sudah tidak ingin membesar-besarkan lagi masalah ini," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Video
Tags:
MahasiswiMojokertoRandy Bagus Hari SasongkoAborsiPolda Jawa Timur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved