Pembunuhan di Subang
Tak Beroperasi sejak Peristiwa Pembunuhan di Subang, Sekolah Milik Yosef Disebut akan Buka Kembali
SMK dan SMP Bina Prestasi Nasional milik Yosef yang belum beroperasi sejak kasus pembunuhan di Subang terjadi, disebutkan direncanakan dibuka kembali.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM – SMP dan SMK Bina Prestasi Nasional milik Yosef, sudah lama terbengkalai sejak kasus pembunuhan Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23) terjadi.
Namun, suami Tuti sekaligus ayah Amalia itu, disebutkan berencana membuka kembali kedua sekolah miliknya.
Sebagaimana dilansir TribunWow.com dari TribunJabar.id, hal tersebut diungkapkan oleh kuasa hukum Yosef, yakni Rohman Hidayat.

Baca juga: Jadi Polemik karena Dimasuki Sembarangan, Penampakan Rumah TKP Kasus Subang Kini Kurang Terawat
Baca juga: Kini Pengacara Yosef Santai Tanggapi Cercaan soal Kasus Subang, Sebut Bisa Berdampak Positif
Pihaknya menuturkan bahwa sejak jasad Tuti dan Amalia ditemukan, aktivitas di sekolah milik yayasan Yosef sudah berhenti.
Diketahui, jasad ibu dan anak tersebut ditemukan pada 18 Agustus lalu berada di dalam bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya di Desa Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat.
Sehingga, terhitung sudah lebih dari dua bulan atau tepatnya 86 hari, kedua sekolah Bina Prestasi Nasional tak beroperasi.
Oleh karena itu, Yosef berencana dalam waktu dekat dapat membuka SMP dan SMK itu kembali.
Sebelumnya, Rohman Hidayat juga pernah menyatakan bahwa sejak kasus Subang bergulir, yayasan milik keluarga kliennya itu mengalami hambatan.
Terutama terkait persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).
Namun, kini SMP dan SMK tersebut sudah direncanakan untuk bisa segera dibuka kembali demi kelancaran pendidikan para siswa.
"Jadi bukan Yayasan dari Bina Prestasi Nasional-nya, tapi SMP dan SMK nya untuk beroperasi lagi, informasi terakhir Pak Yosef saat ini sedang mengurus untuk segera di buka kembali," kata Rohman melalui sambungan seluler, Minggu (14/11/2021).
Rohman Hidayat mengaku, sebagai komisaris dari Yayasan Bina Prestasi Nasional, Yosef memiliki tanggung jawab yang besar.
Itu terkait dengan kejelasan dari nasib para pelajar yang selama ini bersekolah di SMP dan SMK Bina Prestasi Nasional.
"Pak Yosef tidak bisa melepaskan tanggung jawab dari permasalahan sekolah ini meskipun masalahnya belum selesai," ungkap Rohman Hidayat.
Dilaporkan oleh Tribun Jabar, dalam SMP dan SMK Bina Prestasi Nasional milik Yosef, terdapat sekitar 200 siswa yang terdaftar menjalani pendidikan di sekolah tersebut.