Breaking News:

Terkini Internasional

Pertarungan Antargeng Picu Pembantaian di Penjara Ekuador, 68 Tahanan Tewas dan 25 Lainnya Terluka

Kerusuhan terjadi di penjara Ekuador karena persaingan antara geng penyelundup narkoba hingga ada pertumpahan darah, tewaskan 68 tahanan dan 25 luka.

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AFP/Nicola Gabirrete
Petugas kepolisian pada Sabtu (13/11/2021), terlihat memanjat dinding penjara yang berlumuran darah, sementara tubuh seorang narapidana dengan pakaian penjara berwarna oranye, tergeletak di atap penjara yang dikelilingi kawat berduri. Kerusuhan terjadi di penjara Ekuador karena persaingan antara geng penyelundup narkoba hingga ada pertumpahan darah dan tewaskan 68 narapidana, Jumat (12/11/2021). 

Dia menuturkan kekerasan meningkat ketika geng kriminal lokal mulai bekerja untuk kartel-kartel narkoba yang saling bersaing, yakni Mexican Sinaloa dan Jalisco New Generation.

“Tingkat korupsi sangat tinggi sehingga staf dan petugas penjara benar-benar korup dan para tahanan menjalankan penjara,” tambah Pazmino.

"Ini benar-benar kekacauan."

Tak hanya itu, menurut Pazmino, situasi tersebut diperburuk oleh sistem peradilan yang tidak beroperasi, yang mengartikan ada banyak tahanan dipenjara sebelum dijatuhi hukuman.

Dia merujuk pada kepadatan jumlah narapidana di penjara.

Selain itu, penjahat yang sangat berbahaya dengan tahanan yang dipenjara karena dugaan pencurian atau penggunaan narkoba juga bercampur di lokasi tersebut.

Sebanyak 11 orang ditemukan menggantung dirinya di penjara yang sama pada Oktober lalu.

Pihak berwenang mengatakan mereka mungkin sengaja mengambil nyawanya sendiri.

Kerusuhan terbaru di penjara yang berlokasi di Guayaquil, dimulai sekitar pukul 19.00 waktu setempat pada Jumat (12/11/2021), dilansir dari AFP, Minggu (14/11/2021).

Saat itu, para tahanan mencoba memasuki Blok 2 penjara, di mana saingan mereka ditahan.

Selain melakukan kekerasan, mereka juga meledakkan bahan peledak, melepaskan tembakan, mengayunkan parang dan mendorong petugas penjaga untuk bisa masuk ke dalam.

“Peristiwa ini adalah hasil dari sengketa wilayah antara geng kriminal di dalam lembaga pemasyarakatan,” kata komandan polisi Jenderal Tannya Varela.

Pihak berwenang mengatakan polisi membutuhkan waktu berjam-jam untuk turun tangan karena kekerasan di dalam begitu hebat, sehingga mereka mengkhawatirkan nyawa petugas.

Puluhan orang berkumpul di luar gerbang penjara Sabtu pagi, mereka pingsan atau menangis ketika mencoba mencari tahu nasib orang yang mereka cintai di dalam.
Puluhan orang berkumpul di luar gerbang penjara Sabtu pagi, mereka pingsan atau menangis ketika mencoba mencari tahu nasib orang yang mereka cintai di dalam. (AFP/Fernando Mendez)

Baca juga: Sendok Jadi Simbol Baru Perlawanan Palestina setelah Pelarian 6 Narapidana Penjara Gilboa

Baca juga: 30 Tahun Kabur dari Penjara, Narapidana di Australia Serahkan Diri karena Pandemi Covid-19

Salah satu geng di dalam penjara, Tiguerones, dibiarkan tanpa pemimpin mereka karena dia dibebaskan setelah menjalani sebagian dari hukumannya seusai mencuri suku cadang mobil.

Kelompok lain, yang merasakan kelemahan Tiguerones dengan perginya pria itu, melanjutkan serangan untuk mencoba menghancurkan geng tersebut, kata Gubernur Provinsi Guayas, Pablo Arosemena.

Halaman
123
Tags:
EkuadorPembantaianKota GuayaquilPenjaraGuillermo Lasso
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved