Breaking News:

Virus Corona

Curiga Punya Dampak, Ilmuwan AS Teliti Kemungkinan Efek Jangka Panjang Covid-19 terhadap Ibu Hamil

Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH) tengah mengkaji kemungkinan dampak panjang Covid-19 terhadap ibu hamil. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
covid19.go.id
Sampul Panduan Isolasi Mandiri bagi Ibu Hamil yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. 

Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah mendesak semua wanita hamil untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Hal itu karena adanya peningkatan jumlah wanita hamil yang dirawat dirumah sakit akibat Covid-19

Dari pasien yang masuk rumah sakit karena Covid-19, kebanyakan akan masuk ruang perawatan intensif (ICU).

Wanita hamil berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah dan komplikasi kehamilan akibat virus corona, termasuk kemungkinan keguguran dan lahir mati.

Selain itu, vakin Covid-19 juga sudah mengalami pengujian untuk ibu hamil dan telah dinyatakan aman.

"Vaksin aman dan efektif, dan tidak pernah lebih mendesak untuk meningkatkan vaksinasi karena kita menghadapi varian delta yang sangat menular dan melihat hasil parah dari Covid-19 di antara orang hamil yang tidak divaksinasi," Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky mengatakan dalam sebuah pernyataan pada bulan Agustus.

Dalam data terbaru yan diliris CDC, diketahui bahwa pada 2.500 wanita tidak menunjukkan peningkatan risiko keguguran bagi mereka yang menerima setidaknya satu dosis vaksin Pfizer atau Moderna sebelum 20 minggu kehamilan.

Analisis menemukan tingkat keguguran sekitar 13 persen bagi mereka yang divaksin, namun jumlah ini disebut normal dan sama dengan presentase keguguran bahkan pada wanita sehat. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya

Tags:
Virus CoronaCovid-19Ibu hamilWHOPenyintas Covid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved